EDITOR.ID, Jakarta,- Apakah anda suka membeli dan mengkonsumsi kopi yang dipromosikan bisa menambah stamina dan kejantanan pria? Yah benar di kalangan pria banyak yang mengonsumsi kopi saset tersebut dengan tujuan ingin meningkatkan stamina.
Tapi tahukah anda bahwa sejumlah kopi kejantanan pria dalam kemasan saset dari berbagai merk diketahui mengandung bahan kimia paracetamol dan sildenafil.
Parasetamol dan sildenafil merupakan sejenis bahan kimia obat (BKO) yang tidak boleh digunakan dalam obat tradisional maupun pangan olahan, seperti kopi kemasan.
Kopi dengan kandungan obat kuat dan parasetamol itu berhasil disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui operasi penindakan terhadap sarana ilegal yang memproduksi pangan mengandung bahan kimia obat di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor pada 22 Februari 2022 lalu.
BPOM menemukan 15 jenis atau 5.791 produk pangan olahan, seperti kopi kemasan yang mengandung BKO, parasetamol, dan sildenafil atau viagra.
Menurut BPOM kalangan pria banyak yang mengonsumsi kopi saset tersebut dengan tujuan ingin meningkatkan stamina.
Mereka tidak menyadari jika penggunaan bahan kimia pada bahan pangan ini memiliki sejumlah risiko kesehatan yang fatal, termasuk penyakit jantung dan hati.
Merek pangan olahan atau kopi kemasan itu seperti Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.
“Bahan kimia obat seperti parasetamol dan sildenafil merupakan bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” kata Kepala BPOM Penny K.Lukito dalam siaran pers baru-baru ini.
Adapun dampak terparah kandungan parasetamol dan sildenafil dalam pangan olahan juga bisa menyebabkan kematian.
Di sisi lain parasetamol bisa menyebabkan efek samping mual, alergi, tekanan darah rendah, hingga kelainan darah. Apabila digunakan secara terus-menerus bisa menimbulkan efek yang lebih fatal, seperti kerusakan pada hati dan ginjal.
?Siapapun yang mengonsumsi ini dapat mengalami gangguan-gangguan lainnya bahkan bisa menyebabkan kematian, penyakit kanker juga memungkinkan tentunya,? ujar Penny K Lukito.
Penny kemudian menjelaskan paracetamol adalah obat analgesik non-opiat yang biasanya digunakan untuk menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit atau nyeri. Sedangkan sildenafil adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi pada pria.
Penny menambahkan, jaringan yang memproduksi dan mengedarkan produk kopi kemasan sachet ilegal tersebut sudah beroperasi selama dua tahun, sejak Desember 2019.
BPOM melakukan operasi bersama Balai Besar POM di Bandung dan Loka POM di Kabupaten Bogor setidaknya menemukan produk berupa 15 jenis pangan olahan yang mengandung bahan kimia.
Selain kopi saset berbahan berbahaya, BPOM juga menemukan 36 jenis obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat, 31 kilogram bahan baku obat ilegal, seperti paracetamol dan sildenafil, serta lima kilogram produk ruahan setengah jadi.
Pada umumnya produk olahan tersebut dibuat secara rumahan sehingga tidak memenuhi cara produksi yang baik dan benar.
?Ada alat produksi sederhana dan tidak memenuhi cara produksi obat yang baik, kemudian ada produk jadinya sendiri,? kata Penny
Berikut enam merek kopi saset yang ditemukan BPOM memiliki kandungan paracetamol dan sildenafil, yakni:
-
Kopi Jantan,
-
Kopi Cleng,
-
Kopi Badak,
-
SpideR,
-
Urat Madu, dan
-
Jakarta Bandung.
Dua orang diamankan dalam operasi tersebut, terkait pemalsuan izin edar BPOM dan produk ilegal.
Terhadap keduanya diancam Pasal 196 dan atau 197 Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara selama 15 tahun, serta Undang-Undang Pangan. (tim)