Diet Karbohidrat Cegah Berbagai Penyakit, Ini Cara Melakukannya

ilustrasi makanan penuh karbohidrat

EDITOR.ID, Jakarta,- Jika Anda mengartikan diet karbohidrat dengan tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali, maka Anda salah. Diet karbohidrat tetap mengharuskan mengonsumsi sumber makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat, namun dengan porsi yang lebih sedikit. Istilahnya juga dapat disebut sebagai diet rendah karbohidrat (a low-carb diet).

Karbohidrat secara alami banyak terdapat pada biji-bijian, sayuran, buah, kacang-kacangan, dan susu. Karbohidrat ini disebut juga karbohidrat kompleks.
Selain itu, ada pula karbohidrat rafinasi atau karbohidrat sederhana pada tepung terigu atau gula, yang digunakan dalam makanan olahan. Misalnya nasi putih, roti, pasta, keik, permen, minuman soda, atau minuman manis lainnya.

Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Penyakit

Karbohidrat digunakan tubuh sebagai sumber energi utama. Segera setelah dikonsumsi, karbohidrat akan dipecah menjadi gula dan diserap darah sebagai glukosa atau gula darah.

Kemudian, tubuh akan mengeluarkan insulin, sehingga glukosa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Glukosa yang tidak terpakai lalu disimpan di dalam hati, otot, atau sel lain yang juga bisa diubah menjadi lemak.

Hal inilah yang sebenarnya melatarbelakangi ide diet kabohidrat untuk menurunkan berat badan. Dengan menurunkan asupan glukosa, maka diharapkan tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi. Diet karbohidrat ini juga bahkan disebut lebih efektif menurunkan berat badan jangka pendek jika dibandingkan dengan diet rendah lemak.

Yang tidak kalah penting yaitu manfaat diet karbohidrat untuk menurunkan trigliserida, yaitu partikel yang membawa lemak yang mengalir dalam darah. Diet karbohidrat juga sekaligus meningkatkan HDL yang juga dikenal sebagai kolesterol baik.

Manfaat lain dari diet karbohidrat yaitu mencegah serta membantu memperbaiki gangguan metabolisme, diabetes, tekanan darah tinggi, serta penyakit kardiovaskular.

Namun, hindari penurunan asupan karbohidrat secara drastis. Asupan karbohidrat kurang dari 20 gram per hari tidak hanya akan membuat tubuh mulai memanfaatkan lemak sebagai sumber energi, tapi kemungkinan juga akan menimbulkan efek samping. Efek samping tersebut berupa sakit kepala, lemas, bau napas tidak sedap, sulit buang air besar, atau bahkan diare.

Porsi Diet Karbohidrat

Pada kondisi normal, asupan karbohidrat yang disarankan lebih dari setengah total kalori. Jika asupan 2.000 kalori per hari, maka porsi karbohidrat sekitar 900-1300 atau sebanyak 225-325 gram.

Lalu, berapa jumlah karbohidrat pada diet karbohidrat? Umumnya, karbohidrat dibatasi 60-130 gram yang mengandung 240-520 kalori. Asupan karbohidrat kurang dari 60 gram per hari, sudah tergolong sangat rendah.

Jika mengonsumsi makanan dalam kemasan, maka untuk mengetahui jumlah karbohidrat Anda dapat membaca label makanan. Selain itu, Anda dapat memperkirakan jumlah karbohidrat pada jenis makanan lain dengan mengetahui terlebih dahulu jenis makanan dan porsi karbohidrat di dalamnya.

Sebagai contoh, Anda dapat memperoleh asupan 15 gram karbohidrat dalam sepotong roti, ? cangkir oatmeal, 1/3 cangkir nasi atau pasta, 4-6 potong biskuit kraker, atau ? dari roti burger.

Selain itu, asupan karbohidrat 15 gram juga dapat diperoleh dari sekitar 1 cangkir susu kedelai, 100 gram buah segar, ? cangkir buah dalam kemasan, ? cangkir sayur yang mengandung tepung, misalnya kentang, 2/3 cangkir yogurt tanpa lemak, secangkir sup, sepotong kecil keik, ? cangkir es krim, ? kentang goreng ukuran medium, serta satu sendok teh gula, madu, selai maupun sirup.

Untuk memperoleh manfaat diet karbohidrat optimal, tidak hanya dibutuhkan pembatasan asupan karbohidrat, namun juga jenis karbohidrat yang dikonsumsi.

Kacang-kacangan, sayur, buah, dan produk olahan susu rendah lemak bisa menjadi pilihan karbohidrat yang sehat. Sementara itu, karbohidrat sederhana seperti nasi putih, pasta, roti, dan permen manis disarankan dibatasi, bahkan dihindari.

Yang tidak kalah penting dalam diet karbohidrat yaitu asupan protein seperti ikan, ayam, daging, dan sayur. Studi menunjukkan, penurunan berat badan pada diet karbohidrat juga disebabkan lebih banyak asupan protein dan lemak yang membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.

Aneka makanan rendah karbohidrat tersebut bisa Anda olah menjadi berbagai resep rendah karbohidrat yang nikmat.

Tidak hanya jenis asupan yang dapat memengaruhi diet Anda, tapi juga berapa kali Anda makan dalam sehari dapat memengaruhi kesehatan dan berat badan. Beberapa dokter mengatakan asupan lima kali sehari dengan jenis makanan tinggi serat dapat mempertahankan kesehatan pencernaan dan terhindar dari konstipasi (kesulitan buang air besar).

Anjuran makan lima kali sehari bisa jadi berdasarkan teori diet dengan membagi asupan setiap 3 jam selama sehari. Artinya tubuh tidak perlu menyimpan kalori karena akan diperbarui setiap 3 jam sekali, dengan kalori asupan terakhir lebih kecil dibandingkan asupan lain seharian.

Sebuah penelitian mengatakan mengonsumsi kedelai 2 jam sebelum waktu makan berikutnya dapat membantu munurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Hal ini karena kedelai memiliki kandungan karbohidrat yang tidak mudah dipecah sehingga kadar gula darah tidak melonjak naik.

Makanan yang terdiri dari kedelai juga akan mengenyangkan lebih lama, sehingga porsi makan berikutnya akan lebih kecil. Keadaan ini dapat membuatberat badan turun dan terhindar dari obesitas. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: