Lautan Manusia Rebutan Antri Minyak Goreng, Berdesak-Desakan Hingga Ricuh, Anak Kecil Nangis Kegencet

warga antre minyak goreng di ponorogo, jawa timur. foto indozone 2

EDITOR.ID, Ponorogo,- Lautan manusia rela berdesak-desakan bahkan sempat ricuh karena tak mau dikendalikan petugas. Kejadian ini akibat minyak goreng langka dan mahal. Ibu-ibu rela menggendong bayinya berebutan dengan puluhan pria dan wanita yang ingin mendapatkan minyak goreng dengan harga wajar.

Insiden ini terjadi saat dilakukan operasi pasar minyak goreng di Pasar Paseban, Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur pada Selasa (22/2/2022). Operasi pasar justru berakhir ricuh karena warga tak mau diatur. Ribuan warga saling berdesakan di lokasi padahal operasi pasar belum dibuka.

Antrean sudah terlihat mulai pukul 07.00 WIB karena operasi pasar minyak goreng rencananya akan dimulai pukul 08.30 WIB. Parahnya, operasi pasar minyak goreng baru dimulai pukul 09.30 WIB.

warga antre minyak goreng di ponorogo, jawa timur foto indozone
warga antre minyak goreng di ponorogo, jawa timur foto indozone

Suara tangisan anak terdengar minta tolong untuk dikeluarkan karena berhimpitan dengan warga lain.

Para orang tua rela membawa anak-anak mereka yang masih bayi hingga sudah remaja demi minyak goreng.

Salah satu warga, Puji Lestari, terpaksa membawa anak dan ikut mengantre lantaran minyak goreng langka di Ponorogo.

“Harganya disini 2 liter dapat Rp 27 ribu. Di luar biasanya hanya Rp22 ribu per liter,? ujar Puji Lestari, pembeli minyak goreng kepada Tim IDZ Creators.

Mirisnya, enggak semua warga kebagian minyak goreng. Sarmini (59) warga Desa Ngebel, Ponorogo, ini mengaku enggak mendapatkan minyak goreng padahal ia sudah datang jauh-jauh dengan mengendarai sepeda motor seorang diri. Ia bahkan mengaku sempat kehujanan saat ke lokasi demi mendapatkan minyak harga subsidi.

“Saya sejak pagi kehujanan sampai baju saya kering lagi. Tapi enggak dapat minyak,” imbuh Sarmini.

warga antre minyak goreng di ponorogo, jawa timur. foto indozone
warga antre minyak goreng di ponorogo, jawa timur. foto indozone

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Perdagkum) Bediyanto beralasan mundurnya ini karena armada yang mengantar minyak goreng untuk operasi pasar mengalami pecah ban. Dia mengklaim bahwa sudah berada di lokasi pukul 06.00 WIB.

“Ya itu tadi mundurnya karena ban pecah. Nahasnya itu di Saradan Kabupaten Madiun,” kata Bediyanto.

Dengan adanya insiden itu membuat antrean semakin panjang. Masyarakat yang sudah berdatangan mulai pagi pun enggak sabar.

Operasi pasar minyak goreng kali ini hanya menyediakan 6.000 liter. Lebih banyak dari operasi pasar minyak goreng beberapa waktu lalu yang menyediakan 4.000 liter. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: