EDITOR.ID, Jakarta,- Hari ini Presiden Joko Widodo kabarnya akan melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Andi akan menjadi gubernur Lemhannas menggantikan Agus Widjojo yang kini didapuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Filipina.
Pengamat Militer dan Pertahanan Drs Asri Hadi, MA menyampaikan ucapan Selamat dan Sukses atas pelantikan Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas.
“Sebagai sesama alumni FISIP Universitas Indonesia, saya menyampaikan ucapan Selamat dan Sukses kepada Doktor Andi Widjajanto, beliau sosok yang mumpuni dan ahli di bidang pertahanan,” papar Asri Hadi yang juga Alumni FISIP UI ini.
Plt. Gubernur Lemhannas Marsekal Madya (Marsdya) Wieko Syofyan mengonfirmasi pelantikan gubernur baru. Akan tetapi, ia mengaku tidak tahu sosok yang akan dilantik oleh Jokowi.
“Benar, besok akan ada pelantikan gubernur Lemhannas yang baru. Lemhannas sudah dapat undangan untuk menghadirinya. Namun, kami belum dapatkan berita resmi untuk calon gubernur Lemhannas yang baru,” kata Wieko sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (20/2/2022).
Namun berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, Presiden Joko Widodo akan melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhanas. Ia akan menggantikan Agus Widjojo yang kini menjabat Duta Besar Indonesia untuk Filipina.
Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Penunjukan Pelaksana Tugas Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelantikan akan dilakukan di Istana Negara Jakarta pukul 11.30 WIB. Pelantikan dilakukan usai Jokowi menghadiri Rapat Kerja Nasional Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas).
Dikutip dari berbagai sumber, Andi Widjajanto merupakan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia.
Ia juga pernah mengemban pendidikan program master studi hubungan internasional dan pertahanan di sejumlah kampus ternama seperti School of Oriental and African Studies di London School of Economics and Political Science (LSE), hingga Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada 2003.
Andi juga mempelajari studi hubungan internasional di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.
Andi Widjajanto dikenal sebagai pengamat militer. Dia adalah akademisi yang mengajar di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia serta Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Saat menjadi akademisi, Andi banyak mengkaji perihal isu militer. Pada tahun 2008 lalu misalnya Andi menerbitkan sebuah buku berjudul ‘Hubungan Intelijen-Negara 1945-2004″.
Andi juga turut terlibat dalam penelitian Reformasi Militer 2009-2014, hasil kerja sama Pacivis (Pusat Kajian Global Civil Society) UI dan Friedrich Ebert Stiftung.
Andi bukan sosok asing di lingkaran Jokowi yang berkuasa sejak 2014. Pria kelahiran September 1971 ini pun pernah menjabat beberapa posisi penting pemerintahan mantan wali kota Solo itu. Ia pernah terlibat menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK). Tugas utama tim tersebut adalah mempersiapkan transisi pemerintahan dari Presiden SBY ke Jokowi-JK.
Setelah itu, Andi diangkat sebagai Sekretaris Kabinet sejak 3 November 2014 hingga 2015. Namun, posisinya tak bertahan lama. Andi diganti oleh Pramono Anung pada 12 Agustus 2015.
Meskipun demikian Andi tetap berada di pusat kekuasaan Jokowi. Ia diangkat menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan pada 2016. Selain itu, Andi juga menjadi Koordinator Laboratorium Indonesia 45.
Andi juga dikenal sebagai anak politikus senior PDIP yakni Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei. Theo merupakan mantan Pangdam IX/Udayana dan mantan anggota DPR 2004-2009 lalu.
Saat ini, Andi akan menduduki posisi Gubernur Lemhannas. Posisi tersebut kosong setelah Agus Widjojo dilantik Jokowi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Filipina pada 12 Januari lalu. (tim)