EDITOR.ID, Jakarta,- Isu dan kabar bakal terjadi peperangan antara Ukraina yang dibela Amerika dan NATO melawan Rusia makin kencang menghiasi media. Kabar ini terus memenuhi laman pemberitaan media online dunia.
Bahkan pernyataan demi pernyataan dilontarkan sejumlah pemimpin negara dan menteri pertahanan bahwa Rusia bakal invasi ke Ukraina. Kabar pemberitaan bahwa Rusia sedang memobilisasi kekuatan militernya di perbatasan Ukraina pun terus dihembuskan.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah jadwal penerbangan menuju negara Ukraina dihentikan sejumlah maskapai penerbangan. Mereka takut dan khawatir akan terjadinya perpecahan perang antara kedua negara.
Sejumlah maskapai internasional yang menawarkan penerbangan ke Ukraina mulai menangguhkan layanannya, mengikuti kekhawatiran keamanan setelah kabar invasi Rusia ke Ukraina.
Salah satunya maskapai Jerman Lufthansa Group yang menutup sementara penerbangan ke Kiev dan Odessa.
“Keamanan penumpang dan kru pesawat kami adalah prioritas utama. Lufthansa terus memonitor situasi dari dekat dan berhubungan dekat dengan otoritas nasional dan internasional,” seperti dikutip dari pernyataan perusahaan pada Sabtu, dilansir CNBC, Minggu (20/2/2022).
Perusahaan membawahi sejumlah maskapai lainnya seperti Austrian Airlines, Swiss International Air Lines, dan Eurowings.
Swiss juga akan menangguhkan penerbangan ke Kiev mulai Minggu sampai 28 Februari. Maskapai ini juga memutuskan tidak akan terbang di atas Ukraina untuk mencapai destinasi lainnya.
Sebelumnya, maskapai Belanda, KLM Royal Dutch Airlines telah mengambil langkah serupa pada pekan lalu.
Maskapai Ukraina SkyUp Airlines mengatakan bahwa penerbangan dari Madeira, Kepulauan Portugal, terpaksa harus mendarat di Moldova pada pekan lalu karena perusahaan yang menyewakan armadanya mengatakan tidak bisa masuk ke wilayah udara Ukraina. (tim)