EDITOR.ID, Purworejo,- Sebagian warga desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Puworejo, Jawa Tengah yang menolak pengukuran tanah untuk lahan pengambilan batu andesit, terus melakukan perlawanan. Selain memasang spanduk perlawanan di desa, mereka juga memanfaatkan media sosial.
Mereka mencoba meramaikan opini di media sosial dengan tagar #WadasMelawan. Warga yang ditunggangi LSM terus berusaha membangun opini bahwa mereka ditindas dan diintimidasi oleh aparat keamanan. Mereka terus memproduksi informasi kericuhan di desa Wadas melalui akun media sosial twitter bernama @WadasMelawan dan di Instagram dengan nama akun #WadasMelawan.
Warga yang menolak pembangunan waduk ini tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA). Mereka meramaikan situasi dengan mengungkap sejumlah nama warga desa yang dibawa secara paksa ke Polsek oleh pihak kepolisian.
Melansir dari Twitter @wadas_melawan, GEMPADEWA mengungkapkan bahwa ada sekitar 40 warga yang diamankan aparat kepolisian.
Sementara, korban penangkapan warga Desa Wadas yang berhasil diidentifikasi sejumlah 20 orang.
Diketahui, warga Desa Wadas menolak adanya pengukuran lahan yang dibarengi oleh pihak aparat kepolisian pada Selasa (8/2/2022) pagi.
Pengukuran lahan ini bertujuan untuk menjadikan Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo sebagai lahan pertambangan batuan andesit.
Pertambangan batuan andesit di Desa Wadas dimaksudkan untuk memasok batuan bagi pembangunan Bendungan Bener.
Berikut daftar 20 warga Desa Wadas yang dibawa ke Polsek Bener.
- Rifki
- Fajar
- Mbah Ismun
- Dhanil Al Ghifari (LBH Yogyakarta)
- Damara Putra
- Budin
- Yayak
- Pen
- Arip
- Pratama Putra
- Ahmad Nusolih
- Ginanjar Anggit
- Azka
- Nanok
- Iko
- Pak Taukhid
- Pak Poniran
- Pak Misdi
- Pak Muhri
- Ardiyanto
Warga yang Ditangkap Bertambah
Wadas Melawan mengatakan bahwa hingga kini korban penangkapan oleh pihak kepolisian masih terus bertambah.
“Berikut update sampai pukul 16.59. Akan tetapi sampai saat ini korban penangkapan terus bertambah,” tulis @Wadas_Melawan, Selasa (8/2).
Dikabarkan bahwa kembali terjadi penangkapan warga secara paksa.
“Baru saja, beberapa orang ditangkap secara paksa ketika keluar dari masjid sepulang beribadah. Kami butuh solidaritas kawan-kawan semua. Sebarkan keberanian!” ungkap @Wadas_Melawan.
LBH Tak Bisa Masuk Lokasi
Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Era Hareva Pasarua mengatakan menyebutkan sekitar 40 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo diangkut ke Polsek Bener. Beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.
Tim LBH Yogyakarta dikabarkan hingga sore ini belum di perbolehkan masuk lokasi dan terjadi pengusiran.
“Sampai saat ini tim LBH belum bisa masuk ke Polsek Bener dengan alasan covid. Tidak hanya dilarang masuk, bahkan tim LBH diusir dari lokasi Polsek,” cuit @Wadas_Melawan.
Ganjar Jadi Sorotan
Peristiwa tersebut menjadi sorotan publik di jagat maya. Beberapa diantaranya menyeret nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Tersingkap wajah asli Ganjar yg selama ini dicitrakan merakyat ternyata berhati bengis..,” ujar Eko Widodo yang mengatas namakan Jubir Nurani melalui akun Twitter @ekowboy2, yang dicuit ulang pegiat media sosial Muhammad Said Didu. (tim)