EDITOR.ID, Jakarta,- Nama KH Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah kini mendadak jadi perbincangan setelah video kajian agamanya di klub malam Boshe VVIP Club Bali viral di media sosial. Rutinitas dakwah Gus Miftah ternyata juga dilakukan di Boshe Yogya.
Sayangnya niat baik dakwah Gus Miftah justru menuai pro dan kontra bagi yang tak menyukai metodenya. Ada pihak yang mencibir cara pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta itu memilih berdakwah di dunia remang-remang, meskipun faktanya ia juga kerap mengisi kajian di instansi pemerintahan dan TNI/Polri.
Seorang gadis pekerja klub malam Boshe VVIP Club Yogya, Gaby (21) membela Gus Miftah dan mengaku sedih atas sikap merendahkan dan menghina pekerja dunia malam.
Gaby yang menjadi ‘santri’ Gus Miftah selama 2 tahun terakhir ini mengaku sedih dan tak bisa menahan tangis menghadapi komentar dan hujatan atas niat baik mereka untuk kembali ke jalan Allah jalan yang benar.
“Sempat syok, dakwah Gus Miftah di klub malam jadi viral, syok dengan komen-komen itu, dibilang acara tidak pantas,” kata Gaby yang tak kuasa menahan air mata ketika ditemui seusai acara kajian rutin Gus Miftah di Boshe Yogya, sebagaimana dilansir dari detikcom Kamis (13/9/2018).
“Ya sempat sedih, kemarin lihat ada kabar kayak gitu, pengajian di tempat hiburan malam, apa salahnya coba,” ucapnya Gaby yang kerja di Boshe Yogya sejak tahun 2016.
Gaby mengaku awalnya dia juga kaget mendengar ada kajian agama rutin yang digelar oleh manajemen Boshe. “Awalnya sempat bertanya-tanya, ada ya tempat hiburan malam ada kegiatan rutin kajian agama, ternyata ada,” tuturnya.
Gaby pun berharap kajian Gus Miftah bisa terus digelar di Boshe. Menurutnya, cara dakwah Gus Miftah cocok bagi dia dan teman kerjanya.
Dan meski saat ini menggantungkan penghasilan dari kerja di Boshe, Gaby berharap suatu saat nanti bisa menemukan perubahan bagi hidupnya.
“Saya harap masyarakat jangan pandang sebelah mata meski kita kerja malam, ini kan juga bukan keinginan kita. Untuk sementara ini belum tahu ke depan gimana (lanjut kerja atau berhenti), yang terpenting kita bisa berkesempatan mendapatkan siraman rohani,” imbuhnya.
“Karena kita butuh kajian agama juga, ingin dapat pencerahan. Kan kita kerjanya malam, siang kita istirahat, jadi jarang dapat siraman rohani,” katanya.
Meski gaya Gus Miftah menyadarkan para pekerja klab malam, banyak menerima hujatan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Aqiel Siradj tak melarang Gus Miftah berdakwah di klab malam dan dunia remang-remang. Bahkan kiai Said kagum atas perjuangan Gus Miftah berdakwah di tempat tersebut.
“Berdakwah boleh dimana saja, tidak dilarang, dakwah ulama itu luar biasa, saya aja tidak mampu melakukan dakwah di tempat tersebut,” kata Kiai Said.
Akun netizen #AgusSupriyanto juga salut dan kagum atas peran Gus Miftah berdakwah di Klab Malam dan melakukan penyadaran kepada mereka para pekerja klab malam.
…..semua melalui proses dan akan terjadi pada saatnya. masing masing kita punya cerita. semoga pencerahan yang disampaikan Gus Miftah membuahkan hasil. Jika tidak semua kena mudah mudahan ada sebagian. Jika belum sekarang mudah mudahan diwaktu ysng akan datang. Semoga …. demikian pesan akun #AgusSupriyanto dalam akun medsosnya. (tim)