Dilabeli King of Lip Service, Jokowi Hanya Senyum

presiden jokowi melepas senyum saat hendak merespons kritik bem ui yang menjulukinya sebagai the king of lip service di media sosial. foto antara

EDITOR.ID, Jakarta,- Pernyataan tendensius Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) tentang king of lip service ditanggapi santai oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi tampak melepas senyum saat ditanya wartawan soal kritik itu.

Jokowi hanya menyinggung tata krama saat merespons label king of lip service dari BEM UI. Menurutnya, kritik boleh saja dilakukan karena Indonesia negara demokrasi.

Namun, ia mengingatkan ada norma sopan santun yang juga berlaku di masyarakat Indonesia.

“Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi, tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, budaya kesopansantunan,” kata Jokowi, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6).

Jokowi mengaku sudah terbiasa dikritik. Ia menilai sebutan king of lip service sama seperti julukan plonga-plongo, klemar-klemer, bebek lumpuh, otoriter, bapak bipang, dan sederet label lain yang pernah ia terima.

Mantan Wali Kota Solo itu menganggap label-label tersebut sebagai hal biasa. Ia juga tak ingin menanggapi berlebihan kritik BEM UI soal king of lip service.

“Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi, kritik ini ya boleh-boleh saja,” kata Jokowi.
vice.

Jokowi menilai BEM UI sedang belajar menyampaikan pendapat. Ia tak ingin menanggapi kritik itu secara berlebihan.

Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta semua pihak tak berlebihan menanggapi kritik king of lip service. Dia pun berpesan kepada UI agar tak menghalangi kebebasan para mahasiswanya.

“Universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi, tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, budaya kesopansantunan,” ujarnya.

Sebelumnya, BEM UI menyebut Jokowi sebagai king of lip service. Label itu mereka sematkan karena kebijakan Jokowi selalu bertolak belakang dengan pernyataannya sendiri.

BEM UI menyinggung soal pernyataan Jokowi agar rakyat berdemonstrasi. Namun, mereka mengungkap fakta bahwa aparat bertindak represif menghadapi massa aksi unjuk rasa.

Mereka juga menyinggung sejumlah janji Jokowi, seperti memperkuat KPK, mempersilakan rakyat menggugat UU Ciptaker, dan merevisi pasal karet UU ITE. BEM UI menilai janji-janji itu hanya bualan.

Akibat kritik tersebut, pimpinan BEM UI dipanggil oleh Rektorat UI. Mereka dipanggil pada Minggu (27/6). Gelagat Rektorat UI itu juga membuat Jokowi angkat suara. Menurutnya, kampus tidak perlu menghalangi mahasiswa berekspresi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: