EDITOR.ID, Bandung – Rekor basket dunia dipecahkan oleh Universitas Widyatama, dengan menggelar kegiatan Widyatama International Basketball Shooting Competition (WiBasic) secara virtual, Sabtu, (26/6/2021) lalu.
Oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), kegiatan tersebut diakui untuk memperoleh penghargaan MURI.
Awan Rahargo, Senior Manager MURI menyerahkan penghargaan itu secara virtual.
Kata Awan WiBasic merupakan sebuah kompetisi memasukan bola basket ke dalam ring antar perguruan tinggi pertama di Indonesia secara virtual.
Diikuti oleh 16 tim basket perguruan tinggi (putra & putri) dalam negeri. Di samping itu ada 6 tim perguruan tinggi dari mancanegara, seperti Malaysia, Philipina dan Kamboja yang turut serta.
Adapun teknis pelaksanaannya, kata Awan, setiap tim harus memasukan bola, dalam kurun waktu satu menit. Satu tim terdiri dari putra & putra serta putri & putri.
“Tujuan kegiatan ini untuk mengajak mahasiswa yang memiliki bakat, keterampilan dan potensi di tengah pandemi untuk berkompetisi. Semoga dengan kegiatan ini dapat memotivasi semangat untuk lebih giat,” kata Awan.
“Oleh sebab itu dengan bangga dan hormat MURI memaklumatkan Universitas Widyatama sebagai kampus pertama yang menggelar kompetisi melempar bola basket antar perguruan tinggi, secara virtual,” imbuh Awan, saat menyerahkan penghargaan.
Deden Sutisna, Wakil Rektor II, Bidang Keuangan dan SDM Universitas Widyatama, mengatakan bahwa pihaknya sangat bangga atas dicapainya rekor MURI itu. Apalagi rekor tersebut menjadi yang keenam dari MURI, bagi Universitas Widyatama.
Lima penghargaan MURI lainnya, yaitu Widyatama Berpagar Buku, Seminar Terlama se-Indonesia, Penulis Buku IT Terbanyak, Job Fair offline Terlama se-Indonesia serta Job fair online Terlama se-Indonesia.
“Ini bagian dari prestasi Universitas Widyatama, di saat kondisi pandemi. Kami berusaha bagaimana caranya dapat meraih prestasi dengan baik. Intinya tidak berhenti berprestasi. Ini juga bagian dari daya tarik Universitas Widyatama bagi calon mahasiswa baru yang mempercayai pendidikan kepada Universitas Widyatama,” kata Deden yang mewakili Prof Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama.
Ia menambahkan, tidak hanya unit kegiatan basket saja yang disokong oleh pihak kampus untuk berprestasi. Namun juga ada unit kegiatan mahasiswa bidang lainnya, seperti tae kwon do, bulutangkis, tarung derajat, futsal, Bahasa Inggris, golf, Bahasa Jepang dan banyak lagi.
“Untuk sarana kami memiliki gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa berskala internasional. Kami juga siapkan pelatih atau pembimbing yang profesional,” ungkap Deden.
Pada kesempatan berbeda Pipin Sukandi, Kepala Biro Kemahasiswaan, Universitas Widyatama menjelaskan mengenai teknis kompetisi WiBasic.
Kata Pipin setiap perguruan tinggi hanya bisa mengirimkan dua tim basket, satu tim putra dan satu tim Putri. Ketentuannya, ada titik poin shooting, dari satu sampai lima. Dilakukan di kampus masing-masing, lalu divideo dan tidak boleh diedit.
“Dalam satu tim ada dua orang, ini bukan pertandingan basket, hanya kompetisi nge-shoot nya saja,” kata Pipin.
“Peserta memasukan bola basket sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. Siapa yang paling banyak. Ada titik poin dari 1-5, yang sudah ditentukan oleh panitia. Mereka juga harus merekamnya, tidak boleh diedit. Kami bekerjasama dengan Perbasi Jabar, sebagai jurinya. Jadi kalau ada yang curang, seperti mengedit video langsung didiskualifikasi,” imbuh Pipin, penggagas kegiatan WiBasic.
Saat ditanya tujuan digelarnya kegiatan itu oleh Biro Kemahasiswaan UTama, menurutnya bahwa hampir setahun lebih mahasiswa belajar online di rumah, kegiatan-kegiatan kemahasiswaan juga online.
“Kami ingin agar mahasiswa tetap sehat dan bisa berkompetisi. Meskipun online mereka (atlet basket Universitas Widyatama) juga tetap latihan di rumah. Video hasil lari push up segala macam di rumah. Itu menunjukkan bahwa mereka tetap latihan di rumah. Jadi pas ada pertandingan mereka sudah siap. Fisik para atlet Widyatama tetap terjaga, dan kita coba tanding dengan kampus lainnya,” kata Pipin
Pada ajang itu tim basket putra & putri UTama, bisa mengungguli tim basket dari perguruan tinggi lainnya.
Berikut daftar juara WiBasic, tim putra:
Juara 1, Universitas Widyatama (31 points); Juara 2, Universitas Bandar Lampung (29 points); Juara 3 : Universitas Kristen Maranatha (24 points).
Daftar juara WiBasic tim putri: Juara 1, Universitas Widyatama (30 points); Juara 2, Universitas Bandar Lampung (22 points); Juara 3 Universitas Kristen Maranatha (10 points).