EDITOR.ID, Jakarta,- Kecintaan rakyat Indonesia terhadap pemimpinnya, Joko Widodo tak pernah lekang digerus jaman. Buktinya, meski Joko Widodo (Jokowi) sudah dua kali terpilih sebagai Presiden RI dan tak mungkin bisa ikut Pilpres lagi karena ketentuan UU, namun nama dan kepercayaan rakyat Indonesia terhadap Jokowi masih tinggi.
Nama Jokowi masih nomor satu sebagai pemimpin pilihan rakyat Indonesia.
Kecintaan rakyat terhadap Presiden Jokowi tersebut terungkap dari hasil survey yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
LSI mencoba menggelar jajak pendapat terkait calon presiden (capres) RI pada 2024 mendatang dengan menyodorkan nama-nama yang masuk dalam daftar calon capres. Namun yang mengejutkan justru nama Jokowi paling banyak dipilih responden. Padahal Jokowi sudah tidak bisa lagi ikut Pilpres 2024.
Masyarakat yang disurvey LSI secara spontan menyebut dan memilih nama Presiden Jokowi mencapai 18 persen dari total responden. Artinya mayoritas masyarakat masih mengharapkan Jokowi menjadi Presiden lagi. Hasil survey ini tentu mengejutkan banyak kalangan dan memperlihatkan polarisasi dan dinamisasi dalam politik.
Sementara popularitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih jalan di tempat alias belum juga mampu terdongkrak jika pilpres digelar saat ini. Karena elektabilitas Prabowo masih di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menariknya dalam pertarungan Pilpres 2024 memunculkan calon-calon dari kalangan figur-figur muda. Mereka yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan lima tahun mendatang. Muncul nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Mensos Tri Rismaharini, Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Hasil survei calon presiden itu diungkap oleh Direktur LSI Djayadi Hanan pada Senin 22 Februari 2021.
LSI melakukan jajak pendapat untuk melihat evaluasi publik terhadap kondisi nasional dan peta awal Pilpres 2024.
Sebenarnya, ketika responden ditanya soal preferensi calon presiden tanpa menyodorkan daftar nama, Jokowi masih yang tertinggi.
Sementara, warga yang memilih nama Menhan Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden mencapai 12 persen.
5,7 persen responden memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden jika pilpres digelar saat ini.
Adapun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dipilih oleh sekitar 3,5 persen responden survei LSI.
Beberapa tokoh lain juga sudah mulai dimunculkan oleh responden meski angkanya jauh lebih kecil.
Sandiaga Salahuddin Uno hanya dipilih oleh 2,6 persen responden, sedangkan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dipilih oleh 2,5 persen responden.
Tri Rismaharini dipilih oleh 2,3 persen responden, AHY dipilih oleh 1,4 persen responden.
Di posisi paling buncit, Ridwan Kamil dipilih oleh 1,1 persen responden.
Nama-nama lain pun bermunculan, akan tetapi jumlahnya sangat kecil, di bawah 1 persen responden.
Selain itu, ada 45,3 persen responden yang belum mau menyebut preferensi capresnya.
“Sementara, pada simulasi semi terbuka dengan menunjukkan daftar 29 nama tanpa nama Joko Widodo dan responden boleh menyebutkan nama lain, Prabowo Subianto paling unggul 22,6 persen,” kata Djayadi.
Lewat simulasi ini, Ganjar Pranowo justru menang tipis dari Anies Baswedan. Ganjar dipilih 10,6 persen responden, sedangkan Anies dipilin 10,2 persen responden.
Ahok juga mengungguli Sandiaga Uno karena dipilih 7,2 persen responden. Sandiaga Uno hanya dipilih 6,9 responden.
Selanjutnya, Tri Rismaharini 5,5 persen, Ridwan Kamil 5 persen, AHY 4,8 persen, sementara nama lain kurang dari 3 persen, dan belum menjawab 10,4 persen.
Menurut Djayadi, alasan tegas atau berwibawa, kemudian merakyat, jujur dan bersih dari KKN, merupakan tiga alasan utama pemilih dalam menentukan pilihan presiden. (tim)