EDITOR.ID, Jakarta,- Ibu Kota Jakarta diterjang bencana banjir sehingga memaksa lebih dari seribu warga mengungsi pada Sabtu (20/2/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa kondisi tersebut akan berlanjut hingga minggu depan.
Kepala Badan Penanganggulangan Bencara Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, sebagaimana dikutip dari Reuters, mengatakan sekitar 1.380 warga Jakarta Selatan dan Jakarta Timur harus dievakuasi karena banjir mencapai ketinggian 1,8 meter di beberapa daerah. Dia mengatakan belum ada laporan mengenai korban tewas akibat banjir.
Hujan deras yang melanda wilayah DKI Jakarta sejak kemarin malam menyebabkan banjir disejumlah titik. Berdasarkan situs pantaubanjir.jakarta.go.id, setidaknya ada 21 RW yang terendam hingga Jumat (19/2) siang.
Ketinggian air di beragam disetiap titik. Mulai dari 31-120 cm. Banjir paling parah dilaporkan melanda wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai 120 cm atau 1,2 meter.
Dalam sejumlah foto yang diunggah warganet ke media sosial, tampak warga yang mengarungi air berlumpur setinggi bahu, mobil hampir seluruhnya terendam, dan tim SAR mengevakuasi warga lanjut usia dengan perahu karet.
Permukiman padat penduduk di Kalipasir, Jakarta Pusat terendam banjir. Air setinggi 30 cm menggenangi rumah-rumah warga. Ratusan rumah di tujuh RT di Kalipasir, terdampak banjir
Warga mulai mengungsikan barang berharga mereka ke tempat yang aman. Banjir diperparah dengan meluapnya debit air Sungai Ciliwung. Warga diimbau waspada akan terjadinya banjir susulan
Tingginya curah hujan pada Sabtu dini hari membuat sebagian wilayah di Ibu Kota terendam banjir. Akibatnya, sebanyak 85 RW yang terdiri dari 193 RT di Jakarta terendam banjir pagi ini.
Menurut data dari BPBD, 85 RW yang terdampak banjir ini tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Rinciannya, di Jakarta Selatan banjir setinggi 40 cm hingga 150 cm merendam 29 RW yang terdiri dari 44 RT.
Lalu pada wilayah Jakarta Timur, sebanyak 50 RW dari 143 RT tergenang banjir. Adapun ketinggian banjir di wilayah itu mencapai 40cm-180cm.
Sedangkan di Jakarta Barat, wilayah yang terendam banjir ada di 4 RW dan 6 RT yang terdampak.
Selain banjir, juga terjadi musibah tanah longsor. Musibah longsor ini menimpa lima rumah di Jalan Kemang 11, RT 12/03, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Longsor terjadi akibat hujan berintensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu dini hari, 20 Februari 2021.
Meski kondisi sangat memprihatinkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria masih mengatakan banjir kali ini tak separah tahun lalu. Titik banjir di Jakarta mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Ahmad Reza Patria, normalisasi saluran air, sungai, waduk serta pembuatan sumur resapan dinilai sangat membantu untuk mencegah terjadinya banjir di Ibu Kota.
Namun Pakar Tata Kelola Air dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali menyebut banjir yang melanda di sejumlah titik di Ibu Kota akibat dari sistem tata kelola air di perkotaan yang kurang baik.
“Kita tidak bisa menolak turunnya hujan, dan tidak bisa memperkirakan intensitasnya. Maka yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kesiapan dalam mengelola air agar tidak menjadi bencana,” papar Firdaus Ali sebagaimana dilansir dari kanal Kompas TV di Youtube.
Curah hujan yang relatif tinggi sejak Jumat (19/02) malam mengakibatkan banjir di sejumlah titik di DKI Jakarta, bahkan banjir menggenangi beberapa ruas jalan tol.
Firdaus menyebut bahwa hal ini menandakan bahwa sistem drainase tidak berfungsi dengan baik. (tim)