Orbituari Untuk Mas Tjuk Kasturi Sukiadi

Orbituari Untuk Mas Tjuk Kasturi Sukiadi

Surabaya, Januari anno 1998

MALAM di bulan berhujan itu adalah malam-malam panjang yg disibukkan dengan segala macam pertemuan, dengan berbagai kalangan di berbagai tempat….. yang tema besar/agendanya hanya satu: meningkatkan/memperbesar aksi untuk menurunkan Soeharto.

Saya yang bukan siapa-siapa (bukan aktifis LSM, bukan pimpinan Ormas, bukan dosen/cendekiawan), hanya seorang yunior/cantrik mas Tjuk pada masa-masa yang penuh gejolak itu. Masih segar pada ingatan betapa 4 kampus ini menjadi tungku pergerakan reformasi: STIE Perbanas, Unair, Ubaya, Untag. Pertemuan? malam selalu digelar di kampus, karena diyakini ABRI masih punya rasa segan untuk masuk kampus tanpa alasan yang kuat. Ada semacam arisan bergilir pertemuan diantara 4 kampus tersebut diatas, meskipun pertemuan gerakan malam paling sering dihelat di Ubaya.

Dalam wahana itu anak udik ini kenal dengan orang-orang hebat di dlm tungku gerakan reformasi di Surabaya, tak terbilang para cendekiawan top Surabaya….. ada mas Anton/Martono/mbak hesti/mbak tiwi dari ubaya, prof hotman/mas daniel sparingga/mas priyatmoko/mas/mbak pinky/jurnalis-seniman senior. Juga para muda: jimuha/yadi/fitra/indra/alm didit/dll, kayu bakar reformasi yg sesungguhnya. Atau teman? tionghoa yg luar biasa om ali/henry hadi/…..

Saat itu paling mudah mengingat STIE Perbanas is Tjuk KS, Tjuk KS is STIE Perbanas. Dan di kampus STIE itulah sy berjumpa untuk pertama kali dengan heri ahmadi & rizal ramli aktifis kondang ITB yg sempat dipenjara rezim soeharto, yang akan jadi narsum untuk seminar di STIE. Judulnya memang seminar, tapi isinya kayu bakar menentang rezim Soeharto yang makin dekat dengan kejatuhannya. Dosen muda (ingat dik sasongko budi yg melapis mas tjuk) didorong untuk terlibat, aktifis mahasiswa didorong untuk selalu ikut aksi-aksi.

Yang akan selalu saya kenang bersama mas Tjuk pada malam-malam pergerakan itu @persiapan Apel Besar Civitas Akademika Unair. UI telah membuka apel itu pada 25 februari 1998, segenap aktifis/alumni/dosen termasuk beberapa orang guru besar menyampaikan orasi. Ketum Iluni UI bpk Hariadi Darmawan, adalah salah seorang yang saya tahu sering dihubungi alm. Dan pak Hariadi Darmawan rupanya mendorong mas Tjuk untuk menggelar aksi serupa di Unair. Doa tulus untuk kedua kompatriot gerakan reformasi, satu di ibu kota yang satu lagi di kota pahlawan.

Rasanya tanggal 26-27 Febuary itulah saya diajak bertamu ke rumah beberapa guru besar senior di Unair, yang pasti saya ingat adalah Prof Sutoyo (salah satu penanda tangan berdirinya GMNI)/FH dan suami ibu Sanituti (pernah menjabat dekan FISIP Unair) Prof Hariadi/FK. Tidaklah berlebihan bila dikatakan alm @ salah seorang penggerak pertama/utama gerakan reformasi di surabaya, karena kontaknya dengan jaringan di ibukota.

Apa yang saya ingat adalah (provokasi) alm kepada para guru besar yang akhirnya pada tanggal 28 Febuary naik panggung pada Apel Besar Civitas Akademika Unair.

“Mas panjenengan dulu sebagai TRIP terjun ke medan tempur untuk menyelamatkan republik dari ancaman agresi Belanda/NICA, sekarang menjadi kewajiban moral panjenengan utk menyelamatkan republik dari angkara murka Soeharto dengan rezim Orba-nya”.

Atau penutupnya: “Mas bagi kita, ini sdh pd tahapan to be or not to be”. Dan jawab para senior itu kurang lebihnya: “yo yo, yo wis Tjuk, apa jare awakmu ae lah….. aku melu Apel Besar”.

Dan di panggung itu silih berganti para tokoh kampus orasi, tak jauh dari panggung sudah beberapa hari 3-4 org mahasiswa melakukan aksi mogok makan.

Setelah jatuhnya Soeharto masih banyak pertemuan-seminar utk merumuskan agenda/sasaran reformasi di berbagai kampus. Salah satunya saya diajak alm ke UGM, dan kami menginap di Wisma Kagama di boulevard bulak sumur UGM.

Terlalu banyak kenangan seorang cantrik ini kepada seniornya, dan itu kenangan yang sangat berharga sebagai sesama orang gerakan. Yang berat adalah amanah beliau setelah kami diundang senior/sponsor gerakan reformasi di surabaya pak Anton Priyatno pada pertemuan tanggal 19 Desember di kampus Ubaya dan Minggu tanggal 20 Desember 2020 kami menghelat pertemuan dengan para muda dari 10 kab/kota se Jatim di auditorium BK3ES:

“Dik Heri mari kita dirikan Barisan Kebangsaan dengan semboyan Amankan-Amalkan Panca Sila”. Ajak teman-teman muda, lebih muda dari dik Heri lebih baik. Saya akan jajagi/ajak dik anton ubaya, jeng pinky saptandari nampaknya siap bergabung-malah akan mengajak teman dari golongan kristiani, bila perlu kita temui beberapa orang Kagama yang jadi orang penting di Jakarta (sekarang dan mugkin beberapa saat kedepan adalah era UGM dik…..). Pendek kata kita ingin Barisan Kebangsaan ini punya basis luas, sehingga mudah menjalankan gerakan yg seimbang antara membangun wacana dan mengembangkan praksis gerakan yg nyata/bermakna.

Baik senior, setelah kedukaan ini berlalu semoga kami dapat merealisir gagasan itu. Doa tulus kami, mugi sowan panjenengan tinampi Ngarso Dalem Pengeran ingkang Maha Welas lan Asih.

Heri Purwanto adalah salah seorang inisiator Barisan Kebangsaan Jatim…

(Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: