EDITOR.ID – Malang, Masyarakat, keluarga dan sekolah harus mendapat literasi Paud (Pendidikan Anak Usia Dini), paham dan cerdas Paud, karena kesuksesan kita membina siswa usia Paud baik akan menentukan kualitas tenaga kerja kita kelak.
Demikian paparan Prof Triyo Supriyatno, Ph.D guru besar UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang saat menjadi narasumber acara Sosialisasi dan Tutorial Buku “Pancasila untuk Tunas Bangsa†yang diadakan Institut Sarinah (InSari) dan Komnasdik Jatim di Malang pada Hari Senin (14/12/20) yang lalu.
Acara daring dengan tema “Belajar Matematika untuk Keadilan Sosial Bagi Siswa Paud†itu diikuti oleh 86 bunda Paud bukan saja dari Malang tetapi juga dari Palembang dan Makasar. Selain Prof Triyo Supriyatno, acara juga menghadirkan Dr. Tantri Bararoh, S.E., M.Si., M.Ak. Wakil Ketua FPDIP DPRD Kab Malang dan A. Sri Purbasari, MA anggota InSari dan Penulis Buku “Pancasila Untuk Tunas Bangsa.â€
Direktur InSari sekaligus moderator acara tersebut, Eva K Sundari menyatakan bahwa InSari selain membagi buku gratis, memberikan tutorialnya, maka InSari juga menitipkan aspirasi berupa draft Naskah Akademik dan Perda Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila kepada Tantri Bararoh. “Pancasila tidak cukup hanya menjadi Dasar Negara, tetapi juga harus menjadi karakter dan kepribadian bangsa melalui pengajaran-pengajaran terutama di dunia pendidikan,†kata Eva K Sundari.
Tantri Bararoh yang juga anggota InSari menyambut baik program komprehensif untuk bunda Paud tersebut dan berjanji akan memperluas dan memperjuangkan Perda usulan InSari tersebut. “Saya sudah membaca tuntas buku ini dan isinya bagus sekali, praktis sekaligus substantif, amat memudahkan bagi para bunda Paud untuk mempraktekkannya,†kata Tantri dalam sambutannya.
Dalam memberikan tutorial bukunya, A. Sri Purbasari menjelaskan tentang pembentukan Karakter Kebangsaan bisa menjadi orientasi dalam mempraktekkan semua sila termasuk sila pertama. “Kita ajari siswa bersyukur atas tanah air yang luas dan kaya raya, keberagaman musim, geografi, flora – fauna, dan masyarakat kita yang berbagai suku, agama, bahasa, Pancasila yang mempersatukan keberagaman sebagai kekuatan Indonesia†urai Purbasari.
Pada bagian akhir, Purbasari mengingatkan pentingnya mengembangkan kecerdasan angka dan keuangan selain kecerdasan bahasa, tulis, seni dan digital. “Literasi matematika merupakan variabel penting untuk melatih logika atau nalar siswa. Hanya rakyat yang cerdas, kreatif, ulet, pro kebangsaan yang bisa mewujudkan negara yang berdaulat, berdikari, dan mengembangkan kebudayaan sendiri,†kata Purbasari mengakhiri tutorial hari itu. (Tim)