EDITOR.ID, Indramayu – Pelaksanaan Pilkada serentak tersisa 30 hari ke depan. Tak terkecuali tensi politik di Kabupaten Indramayu pun mulai “memanas”. Berbagai trik dan intrik kelompok tidak bertanggung jawab berkembang, tujuannya saling menjatuhkan lawan. Bahkan sejumlah propaganda berbentuk kampanye hitam berseliweran di media sosial dan media luar ruang, spanduk. Malah baliho dan spanduk milik pasangan calon berupa alat peraga kampanye (APK) dirobek dan dirusak orang tak dikenal.
Seperti yang menimpa pasangan calon nomor urut 1, Sholihin-Ratnawati (Sholawat) baru-baru ini. APK milik paslon ‘Sholawat’ dirusak dan dirobek. Perusakan itu terjadi di seluruh wilayah Kecamatan Karangampel. Ratusan APK paslon Sholawat dilaporkan dirusak, dirobohkan bahkan hilang dari wilayah kecamatan tersebut. Ratnawati mengatakan aksi perusakan itu merupakan bentuk kepanikan pihak tertentu karena melihat tren dukungan kepada pasangan Sholawat terus meningkat. Hal ini menjadi bukti bahwa pasangan Sholawat akan meraih kemenangan pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020. “Biar saja atribut-atribut kita dirusak, yang penting atribut-atribut itu tetap melekat di hati rakyat. Mati satu tumbuh seribu. Rusak seratus, berdiri lagi seribu,” tegasnya.
Dalam pilkada Indramayu, Paslon ‘Sholawat’ ini diusung PKB, Demokrat, PKS, PPP dan Hanura. Meski demikian, Ratnawati meminta seluruh relawan dan pendukungnya agar tidak terpancing dengan kejadian itu. Dia pun menekankan, agar para relawan dan pendukungnya jangan mengikuti hal serupa, merusak atribut paslon lainnya.
“Saya minta seluruh relawan dan pendukung ‘Sholawat’ agar tidak buang-buang energi untuk sebuah kerjaan yang tak ada manfaatnya. Itu hanya akan merusak tatanan demokrasi yang sedang dibangun ini,” tegas Ratnawati, dalam siaran persnya yang diterima sejumlah media, Selasa (11/11).
Pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 3, Daniel-Taufik (Mantap), mengalami bahan kampanye hitam lebih tajam. Sebuah spanduk berukuran sedang berisi tulisan ajakan agar tidak memilih paslon Mantap, terpasang hanya beberapa ratus meter dari rumah calon bupati Daniel Muttaqien Syafiuddin. Spanduk tanpa jelas pemasangnya itu mengundang keprihatinan warga yang membaca. Aparat berwenang bersama tim sukses Mantap dengan cepat mencopot dan menurunkan spanduk provokatif itu. “Harusnya kampanye yang cerdas,bukan menjelekkan dengan spanduk ajakan berisi tulisan tak pantas seperti itu,” ungkap Budi, warga Indramayu.