EDITOR. ID, Indramayu – Sedikitnya 1.974 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) Kabupaten Indramayu belum bisa diberangkatkan ke luar negeri (LN) tertahan pandemi covid-19 atau corona. Mereka sedianya akan bekerja di 15 negara penempatan di dunia. Namun belum bisa berangkat sampai batas waktu yang belum jelas.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih, mengatakan angka itu masih bersifat sementara. Kemungkinan bisa bertambah menyusul ada sebanyak 1.952 TKI yang pulang ke tanah air dan ingin kembali bekerja ke luar negeri. “Ada 15 negara penempatan, paling banyak Taiwan,” ujar Wulan, Senin (9/11).
Terpisah, Ketua Serikat Buruh Migran Indramayu (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih, mengakui, akibat pandemi Covid-19, banyak calon TKI asal Kabupaten Indramayu yang tertahan keberangkatannya ke luar negeri. ‘’Akibatnya, mereka jadi menganggur. Mereka berharap bisa secepat mungkin berangkat kerja ke luar negeri,’’ tutur Juwarih.
Asisten Daerah Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Indramayu, Maman Kostaman, mengakui, berlangsungnya pandemi Covid-19 memang telah berdampak pada berbagai bidang, salah satunya ketenagakerjaan. ‘’Ada TKI yang dipulangkan, dan adapula calon TKI yang tertahan keberangkatannya,’’ tukas Maman.
Tak hanya itu, lanjut Maman, berlangsungnya pandemi Covid-19 juga membuat ratusan tenaga kerja di Kabupaten Indramayu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan. Dia menyebutkan, jumlah pekerja di Kabupaten Indramayu mengalami PHK sebagai dampak dari pandemi Covid-19 mencapai 177 orang.
Sedangkan pekerja yang dirumahkan sebanyak 164 orang. Selain itu, di sektor informal, tercatat ada 3.852 orang yang juga terdampak pandemi Covid-19.
Maman mengungkapkan, untuk mengatasi pandemi Covid-19, Pemkab Indramayu sudah berupaya melakukan berbagai langkah. Bahkan, anggaran dalam APBD juga dilakukan recofusing sebesar Rp 210 miliar untuk penanganan Covid-19.
Reporter : Hendra Sumiarsa