EDITOR.ID, Jakarta,- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla buka-bukaan membongkar sebuah momentum saat Presiden Joko Widodo dan dirinya mencopot Rizal Ramli dari jabatan Menko Maritim.
Cerita Jusuf Kalla ini untuk mengklarifikasi tuduhan Rizal Ramli yang mengaku selalu dihalang-halangi menjadi menteri oleh JK saat masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bahkan hingga periode 1 pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Rizal Ramli mengklaim bahwa JK selalu menjegal dirinya saat ditunjuk menjadi menteri di era SBY maupun periode pertama Jokowi.
“Waktu dia (Jokowi) jadi Presiden, dia maunya Rizal Ramli jadi menteri tapi JK (Jusuf Kalla) selalu blok saya. Pokoknya JK enggak mau Rizal pegang ekonomi sama keuangan,” ucap Rizal Ramli saat itu.
Menanggapi hal tersebut, JK langsung memberikan penjelasannya saat kesempatan wawancara dengan jurnalis senior Karni Ilyas di kanal YouTube pribadinya, Karni Ilyas Club.
Jusuf Kalla membantah jika dirinya menghalang-halangi atau melarang Rizal Ramli menjadi menteri. Namun memang penunjukkan menteri adalah hak Prerogatif Presiden. Selain itu menurut JK, Presiden punya pertimbangan tertentu mengangkat seorang menteri.
Menurut JK, Rizal ini mungkin pintar tapi tidak bisa pimpin orang. “Waktu jaman Gus Dur hanya 10 bulan jadi menteri, jaman SBY hanya 2 bulan jadi Menteri Keuangan, jaman Pak Jokowi hanya 10 bulan (jabat Menko Maritim,red) tidak bisa, tidak bisa pimpin orang, ngomong banyak tapi tidak bisa pimpin orang, jadi semua orang melawan,” papar Jusuf Kalla.
Jadi, lanjut JK, semasa periode pertama Jokowi menjabat Presiden, Rizal Ramli tidak diperhitungkan juga. “Hanya karena kasihan pak Luhut (Luhut Panjaitan,red) dia datangi terus pak Luhut, yah akhirnya jadi Menko, itupun hanya 10 bulan, karena kalau rapat Menko, jarang mau hadir para menteri dibawah dia itu, jarang mau hadir hanya kirim dirjennya saja, karena tidak bisa pimpin orang,” tandas JK.
Selain itu, lanjut JK, usulan Rizal Ramli soal pengelolaan Blok Marsela hingga kini tak jalan. “Menurut pandangan saya itu (usulan pengelolaan Blok Marsela,red) yang sangat merugikan, Marsela itu mestinya beroperasi tahun 2024, sekarang tidak jalan apa-apa, padahal Blok Marsela itu sudah diatur untuk onshore, disetujui sebelumnya, dia ngomonglah di kabinet bahwa ini tidak benar harus offshore,” kata JK.
JK mengaku dirinya sangat kasihan melihat Rizal Ramli dicopot dari jabatan Menko Maritim. “Nah ini menarik sekali dan patut diketahui, waktu direshuffle karena tidak bisa koordinasi (kementrian,red) makanya direshuffle, diganti setelah 10 bulan (menjabat Menko,red),” tutur JK.