Pak Ir, Enam Tahun Jadi “Manusia Tenda”

EDITOR.ID. Indramayu – Penduduk setempat biasa memanggilnya dengan sebutan Pak Ir. Sudah genap enam tahun ia sendirian menempati tenda di pinggir jalan sebagai rumah tinggal. “Rumah” yang dia bangun, memanfaatkan batang pohon besar yang berada persis pinggir jalan “toang” (ruas jalan di areal persawahan yang menghubungkan dua kampung atau desa) Cetol Desa Drunten Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu.

Saking lamanya, warga sekitar telah menganggap Pak Ir sebagai penduduk setempat. Tempat tinggal Pak Ir lebih tepat disebut rumah tenda. Lantaran seluruh bagian bangunan dibuat dari terpal plastik, kain bekas spanduk dan pagar bambu yang difungsikan sebagai dinding. Keruan rumah tenda seperti itu sama sekali tidak mampu melindungi Pak Ir dari terpaan angin dan hujan.

Untuk makan sehari-hari, Pak Ir mengandalkan belas kasih warga. Baik warga setempat atau pun pengguna jalan yang kebetulan lewat dan tahu keadaan Pak Ir. Beberapa warga mengatakan, Pak Ir sudah sejak lama menempati rumah tenda diatas tanah negara. Namun warga mengaku tidak terlalu mengenal latar belakang lelaki berambut gimbal beruban tak terurus itu.

Ketika ditanya warga, Pak Ir hanya menjawab bahwa dirinya berasal dari daerah Lingkar. Tidak jelas Lingkar mana yanf dimaksud, namun menurut pengakuan Pak Ir masih di wilayah Jawa Barat.

Reporter : Hendra Sumiarsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: