EDITOR.ID. Indramayu – Meski sempat diwarnai aksi lempar batu, namun secara umum demo menolak UU Cipta Kerja di Kabupaten Indramayu berjalan aman dan lancar. Kondisi itu tak lepas dari sikap humanis aparat kepolisian yang berjaga serta sikap tegas Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin, yang akomodatif.
Pantauan editor.id saat demo gabungan mahasiswa dan buruh, Kamis (8/10) kemarin sejak awal pergerakan massa sudah dikawal aparat kepolisian. Kapolres Indramayu AKBP Suhermanto bahkan terjun langsung mengawal aksi ribuan massa pendemo.
“Memang ada insiden pelemparan, tetapi hanya beberapa detik dan situasi bisa kami kendalikan,” ungkap Suhermanto, Jumat (9/10).
Pernyataan yang sama disampaikan Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin. Sebelum massa datang ke gedung dewan, dirinya sudah menunggu untuk bertemu. Sebab menurutnya, ribuan pendemo sejatinya hanya ingin menyuarakan aspirasi semata. “Saya memberi apresiasi kepada kawan-kawan yang berdemonstrasi. Mereka sudah tepat, datang kepada kami sebagai wakil rakyat dan tidak harus ke Jakarta,” tandas Syaefudin.
Sebelumnya, ribuan massa gabungan mahasiswa dan buruh berunjuk rasa di gedung DPRD Indramayu, Kamis (8/10). Sama dengan aksi di daerah lain di Indonesia, mahasiswa dan buruh menuntut pembatalan UU Omnibuslaw yang baru beberapa hari disahkan DPR RI.
Mereka berkumpul di kompleks Sport Center lalu bergerak ke gedung DPRD yang berjarak sekira 400 meter. Melihat banyaknya aksi massa, petugas gabungan yang diturunkan juga cukup banyak. Mereka terdiri dari ratusan anggota polres dibantu TNI dan Brimob. Usai ditemui Ketua DPRD, massa pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Reporter : Hendra Sumiarsa