EDITOR.ID – Surabaya, Gelombang aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja Omnibus Law tidak hanya datang dari kelompok buruh. Di Surabaya, dukungan untuk menolak UU tersebut juga disuarakan dari kampus-kampus.
Bahkan, dosen di Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya memberi iming-iming nilai A pada mata kuliah yang diambil jika mahasiswanya mau mengikuti demo tersebut bersama buruh.
Adalah Umar Sholahudin dosen Fisip – UWK Surabaya yang sehari-hari mengajar mata kuliah gerakan sosial dan pembangunan. Dia secara terang-terangan mengumumkan niatnya untuk mendukung aksi menolak UU Cipta Kerja dengan mengajak para mahasiswa. Melalui akun medsos pribadinya, Umar mengajak mahasiswa untuk berdemo.
“Buat mahasiswa saya yang ikut demo tolak UU ‘Cilaka’ bersama buruh, untuk mata kuliah gersos (gerakan sosial) dan pembangunan saya kasih nilai A,†tulisnya di dinding akun medsos pribadinya.
Saat dikonfirmasi sebagaimana dilansir Bhirawa, Umar mengaku ajakan itu serius. “Saya biasa memberi nilai A untuk mahasiswa yang bisa menulis opini di koran dengan tema terkait mata kuliah saya. Sekarang, ada momen seperti ini saya dorong mahasiswa untuk demo,†tutur dia saat dikonfirmasi media, Kamis (8/10).
Umar mengakui, pihaknya secara pribadi juga menolak UU Cipta Kerja yang telah disahkan pemerintah bersama DPR RI.
“Bagi mahasiswa, UU ini juga akan mereka rasakan ketika akan memasuki dunia kerja. Maka mereka juga harus terlibat dalam aksi penolakan ini bersama buruh,†terang Umar.
Lebih lanjut pihaknya juga mengaku, dengan mendorong mahasiswa untuk demonstrasi akan menggugah simpati mereka terhadap perjuangan nasib buruh.
“Agar mahasiswa tergugah bagaimana nasib buruh, perjuangan dan derita mereka,†pungkas Umar. (Tim)