EDITOR.ID. Indramayu – Sejumlah unit alat bantu cuci darah (dializer) dan ratusan obat jenis Heparin di RSUD Indramayu dikabarkan hilang diduga dicuri. Sepanjang tahun 2020 ini, RSUD dua kali kehilangan Dializer. Nilai kerugiannya tak tanggung-tanggung, ditaksir mencapai ± 2 miliar.
Informasi yang berhasil dihimpun editor.id, Kamis (8/10), menyebutkan kasus dugaan pencurian kedua item penting di ruang cuci darah (HD) dikabarkan baru terungkap dalam lima hari terakhir. Pasalnya manajemen merasa kesal lantaran alat penting untuk pasien cuci darah itu hilang berulang kali.
Seorang pegawai RSUD Indramayu yang enggan disebutkan namanya menerangkan, pada awal tahun 2020 lalu Dializer dan Heparin dinyatakan hilang. Saat itu, direksi RSUD tidak memperpanjang persoalan lantas membeli alat baru bernilai ratusan juta rupiah.
Sayangnya ulah nakal pencuri tak berhenti. Alat mahal itu kembali hilang. Kasus terakhir ini, kata dia, membuat direksi mulai “kebakaran jenggot”. Mereka lalu mengadakan investigasi internal dan mendapati praktik haram itu diduga dilakukan oleh orang dalam di ruang HD.
“Ada tujuh orang yang diduga melakukannya. Dua pegawai dipindah ke ruang perawatan lain, satu orang dipindah ke puskesmas. Sementara 4 orang lainnya, tidak terkena sanksi apa pun,” ujar sumber tadi.
Sumber tersebut juga menyatakan ketidakmengertian sikap direksi RSUD yang tidak melaporkan kasusnya ke polisi. Padahal nilai alat kesehatan yang hilang itu ditaksir mencapai ± 2 miliar. “Alasannya agar publik tidak tahu dan menjaga kondusifitas lingkungan RSUD. Padahal para terduga pelaku mengakui perbuatannya,” tambah dia.
Saat dikonfirmasi Direktur RSUD Indramayu, dr.Lisfayeni, membantah adanya kasus dugaan pencurian tersebut. Lesfayeni enggan menjelaskan rinci dan hanya menjawab bahwa kabar tersebut adalah berita bohong atau hoaks. “Enggak benar, pak. Hoax pak,” tandas dia, Kamis (8/10).
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara menyatakan belum bisa memberikan komentar apapun. Pasalnya Deden mengaku belum menerima laporan soal dugaan pencurian Dializer dan Heparin tersebut. “Saya belum bisa komentar karena belum mendapat laporan dari RSUD,” ujar Deden.
Reporter : Hendra Sumiarsa