EDITOR.ID, Bandung – Demo dua ratusan buruh Gabungan Serikat Buruh Migas Indramayu (GASBumi), di Pertamina RU VI Balongan Kabupaten Indramayu diwarnai kericuhan, Senin (28/9). Mereka terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian. Bahkan salah satu koordinator demo sempat terlibat adu mulut sengit dengan Kasat Intel Polres Indramayu.
Kericuhan terjadi saat massa GASBumi yang berniat masuk ke area gedung utama RU VI dihadang petugas kepolisian. Hadangan aparat membuat massa GASBumi protes. Mereka meminta agar polisi membuka barikade agar bisa berorasi di depan gedung utama. “Kami biasa unjuk rasa di depan gerbang gedung utama, kalau di sini (jalan masuk kilang) siapa yang akan mendengar,” ujar salah seorang koordinasi aksi.
Masa yang terlanjur emosi pun merapatkan barisan, mereka mendorong polisi dan maju agar orasi para buruh bisa dilakukan di depan gerbang gedung utama. Namun emosi massa mereda setelah pihak kepolisian memperbolehkan massa berorasi di depan gerbang gedung utama.
Namun setiba di gerbang depan gedung utama, kericuhan antara massa demonstran kembali pecah. Yakni ketika polisi menyita kunci mobil bermuatan pengeras suara milik massa. Rupanya, tindakan polisi tersebut memancing kemarahan sehingga massa berusaha merangsek menerobos barisan polisi untuk mengambil kembali kunci mobil. “Kembalikan kunci mobilnya,” teriak massa.
Karena permintaannya tak dihiraukan, massa lalu mendorong barikade polisi. Tidak itu saja, sempat terjadi adu mulut antara koordinator aksi dengan Kasat Intel Polres Indramayu, AKP. Iwan Rasiwan. Bersitegang keduanya dipicu tudingan pihak kepolisian yang menganggap demo tersebut ilegal. Beruntung adu mulut tidak berlangsung lama setelah sejumlah perwira polisi yang ada di lokasi ikut melerai.
Ketua Umum GASBumi, Hadi Haris Kiyandi kepada wartawan mengatakan, aksi tersebut merupakan bagian awal dari upaya mengawal pembahasan pengupahan buruh tahun 2021 nanti. “Pembahasan pengupahan buruh Indramayu harus dibahas di Indramayu bukan diluar kota seperti yang terjadi selama ini,” tegas Hadi.
Reporter : Hendra Sumiarsa