Jika Anda Pancasilais, Yok Tiru Kampung Kebangsaan Kediri ini

EDITOR.ID, Kediri,- Ada sebuah desa di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang masih memegang teguh pelestarian nilai-nilai kebangsaan. Desa itu namanya Desa Pojok terletak di Kecamatan Wates. Betapa tidak di desa itu terdapat kampoeng kecil yang sarat dengan adat-adat kebangsaan.

Desa ini berhasil menjaga dan merawat nilai orisinalitas berbagai ragam nilai kebangsaan dan situs cagar budaya. Warga menamakan desa tersebut Kampung Adat Kebangsaan.

Desa Pojok dijadikan sebagai situs cagar budaya memang karena semangat kebangsaan yang kental dalam kehidupan masyarakatnya. Para penduduk selalu merayakan peringatan hari-hari besar kebangsaan dengan menggelar acara seni-budaya.

 

 

Rumah Peninggalan Bung Karno, Ndalem Pojok (ist)

Acara-acara peringatan itu mungkin hanya ada di desa Pojok sehingga menjadi daya tarik wisata yang unik, yaitu wisata kebangsaan.

Peringatan hari-hari besar nasional itu merupakan ekspresi semangat kebangsaan warga desa Pojok sekaligus wujud nyata jiwa Pancasila yang melandasi kehidupan sehari-hari mereka.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati sejarahnya, menghormati para pahlawannya. Itulah makna terdalam peringatan hari-hari besar nasional yang diusung desa Pojok.

Pusat daya tarik desa Pojok adalah kisah tentang Soekarno yang pernah melewatkan masa kecil dan remajanya di salah satu rumah di desa itu.

Kamar Bung Karno

Rumah itu terkenal dengan sebutan Ndalem Pojok yang berbentuk limasan (rumah kayu khas Jawa) dan mempunyai halaman luas. Ada sebuah pohon kantil yang konon usianya sudah ratusan tahun di halaman itu.

Pohon itu tumbuh asri di tengah udara desa kawasan kaki Gunung Kelud yang sejuk. Suasana desa pun hening dan tenang, membuat orang yang berkunjung ke rumah singgah Bung Karno kecil itu merasa nyaman.

Salah satu pengunjung Desa Pojok, Hary mengaku terkesima di Kampoeng ini. Karena di desa ini ada Situs Ndalem yang kerap mengelar upacara dan pagelaran seni budaya, yang dihadiri berbagai tokoh lintas agama guna menguatkan karakter nasionalis kebangsaan.

“Gotong royong antar umat dan pemuka agama berjalan baik disetiap penyelenggaraan acara adat kebangsaaan,” kata Harry.

Keberadaan Situs Ndalem Pojok, ternyata diketahui Bangunan Cagar Budaya, lantaran rumah masa kecil Presiden Soekarno.

“Sejarah masa kecil Sang Proklamator Bung Karno yang merupakan Bapak Bangsa, menjadi penyemangat berlangsungnya Kampoeng Adat Kebangsaan ini. Potensi Kampoeng Kebangsaan ini layak untuk dikembangkan agar keberadaanya,” tutur Harry.

Ketika kita memasuki situs Cagar Budaya Rumah Masa Kecil Presiden Soekarno, terdapat sejumlah replika atau simbol-simbol kebangsaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: