EDITOR.ID – Sampang, Aparat Kepolisian Resort (Polres) Sampang, Jawa Timur, berhasil menangkap seorang pengedar narkoba yang memperalat santri di Pondok Pesantren Darul Amin Pandiyangan, Sampang.
Menurut Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz di Sampang, Jumat, pengedar narkoba yang memperalat santri itu berinisial MT (33) warga Desa Lar-Lar, Kecamatan Banyuates.
“MT ini ditangkap pada Kamis (27/8) pukul 17.20 WIB, di rumahnya di Dusun Bejegung, Desa Astapah, Kecamatan Omben,” kata Abdul Hafidz dalam keterangan persnya di Mapolres Sampang, Jumat (28/8).
Peran MT diketahui sebagai pengedar dan pengungkapan kasus narkoba ini merupakan serangkaian kejadian di Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal.
“Alhamdulillah setelah tiga hari pascaperistiwa itu kita mengamankan MT,” ucap Hafidz.
Menurut kapolres, sebelum ditangkap, tersangka sempat pergi ke sebuah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
“Malam hari kejadian itu sempat pergi dia,” ujarnya.
Dari tangan tersangka, polisi menyita sabu-sabu seberat 2,5 gram. Barang bukti tersebut diselipkan di balik kopyah santri.
Dari pemeriksaan sementara, alasan tersangka menyelipkan sabu-sabu di kopyah lantaran ada transaksi pesanan sehingga menggunakan jasa seorang bocah kecil tak lain keponakan tersangka.
“Jadi, anak kecil itu masih keluarga MT, makanya tersangka selipkan suatu barang ke kopyahnya tanpa diketahui kalau diselipkan barang sabu-sabu,” terang kapolres.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengembangan atas kasus penangkapan MT.
Tersangka dijerat Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 112 ayat 1 junto Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Sebelumnya, kasus santri dituding membawa sabu-sabu sempat ramai di media sosial. Aksi penangkapan berujung dugaan penyekapan polisi menjadi latar belakang isu tersebut.
Padahal berdasarkan kejadian tersebut, terungkap pihak pondok pesantren menyelamatkan anggota polisi dari amukan massa di tengah situasi yang tidak kondusif saat itu. (Tim)