EDITOR.ID – Surabaya, Kebijakan social distancing dari pemerintah memberikan dampak langsung bagi kehidupan masyarakat, khususnya sisi perekonomian. Hampir semua masyarakat kalangan bawah terancam kebutuhan pokoknya, terutama pangan.
Bermula dari diskusi di grup WhatsApp, anggota SMALAPALA (Pecinta Alam SMA Negeri 5 Surabaya) dan para alumni menggagas kegiatan tebas nasi bungkus dan dibagikan kembali kepada orang-orang di sekitar yang membutuhkan.
Langkah awal dilakukan pada Selasa (7/4/2020). Berbekal donasi anggota yang terkumpul, sejumlah anggota SMALAPALA bergerak ke sejumlah kawasan di Surabaya untuk mencari penjual nasi bungkus keliling dan membeli semua dagangan mereka.
Salah satu alumnus, Rudy, berharap dagangan tersebut segera habis dan si penjual nasi bisa segera pulang. â€Konsepnya sederhana. Belilah nasi bungkus yang dijual di pinggir jalan, 1-2 bungkus atau boleh diborong semuanya. Dengan begitu dagangannya segera habis dan dia bisa segera pulang,†ujarnya.
Ia menambahkan, teknis pembagiannya dengan meminta tolong kepada si penjual nasi bungkus untuk membagikan ke orang yg membutuhkan di sekitar dia jualan. â€Dia paling tahu siapa yang butuh dibantu. Selain itu pembagiannnya tidak akan menimbulkan kerumunan massa dan biasanya si penjual ikut happy karena merasa ikut berbagi,†tandasnya.
Rencananya gerakan ini dilakukan dua kali dalam sepekan. Dalam satu gerakan ditargetkan 100 bungkus nasi yang dibeli dan dibagikan sampai batas waktu yang tidak terbatas.
Panitia gerakan Tebas Nasi Bungkus SMALAPALA ini mengaku tidak menerima donasi dari pihak luar. Dana yang terkumpul berasal dari anggota SMALAPALA dan alumni. â€Mohon maaf kami tidak menerima donasi dari pihak luar. Kami berharap gerakan ini menular kepada khalayak dan mereka bisa melakukan gerakan serupa di sekitar tempat tinggalnya,†tegas Rudy (Tim)