Malang, Jatim, EDITOR.ID,- Netizen di jagat maya digegerkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan sepasang muda-mudi diduga tengah melakukan perbuatan mesum di dalam tenda saat berkemah. Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di kawasan wisata alam Bedengan di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada hari Minggu (15/12/24) sekitar pukul 12.30 WIB.
Dalam rekaman video yang beredar, memperlihatkan pengunjung tempat wisata perkemahan di Malang, Jatim melihat sebuah tenda warna kuning bergoyang-goyang. Rasa curiga membuat beberapa wisatawan mendekati tenda untuk memeriksa keadaan di dalamnya. Pengunjung langsung membuka tenda kuning itu.
“Weeey, ngapain kamu ?,” ucap salah satu orang ketika menggerebek tenda kuning tersebut.
Saat dibuka, tampak sejoli diduga sedang berbuat mesum. Pasangan itu tampak berusaha menutupi tenda mereka karena keduanya tertangkap sedang main kuda-kudaan.
Dalam posisi panik, muda-muda itu berusaha agar mereka tidak ketahuan dalam posisi tanpa busana. Namun akhirnya dalam video terlihat kondisi mereka yang harus disensor. “Sudah, sudah, panggil petugas, panggil petugas,” ucap salah satu orang yang menggerebek.
Dalam narasi yang beredar disebutkan bahwa orang-orang di perkemahan tersebut tidak nyaman dengan tenda kuning itu.
Sehingga pengunjung lain pun ikut memergoki pasangan muda-mudi tersebut. Setelah dilakukan penggerebekan, pasangan bukan suami istri ini kemudian diamankan. Keduanya dibawa ke pihak keamanan perkemahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Pada Selasa (17/12/2024) setelah diunggah di akun @lagi.viral, video ini cukup ramai dikomentari warganet.
Dalam rekaman video itu memperlihatkan momen wisatawan membuka paksa tenda yang di dalamnya terdapat sepasang muda-mudi diduga sedang berbuat mesum di Malang, Jawa Timur. Video ini sempat viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di bumi perkemahan Bedengan, Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Minggu (15/12). Kapolsek Dau Kompol Edi Hari Adi Kartika mengatakan pihaknya sempat mendatangi lokasi.
“Itu benar, terjadi di wisata alam Bedengan. Saat kami datang ke lokasi, tidak menemukan yang bersangkutan,” ujar Edi.
“Besok kami rakor bersama Muspika untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Imbauan akan lebih dimaksimalkan dalam bentuk sosialisasi secara langsung,” lanjut dia. (tim)