Ketum PDIP Megawati Meradang Tuduh Ada Kecurangan Pilkada 2024

Ini Pernyataan Lengkap Megawati soal Pilkada Serentak 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnputri Foto Kanal Youtube @PDIP

Jakarta, EDITOR.ID,- Kekalahan jago Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di beberapa tempat, terutama di kandang banteng, Jawa Tengah membuat sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri murka. Menanggapi hasil Pilkada 2024 serentak ini pun, Bu Mega mengeluarkan pernyataan keras.

Megawati menuding banyak kejanggalan atau kecurangan dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Ia mengaku sangat kecewa sekali.

Mega juga menyinggung persoalan kedaulatan rakyat yang dimanipulasi oleh kekuasaan. Menurutnya, pilkada adalah cermin peradaban bangsa.

Dalam pilkada ini, dia mengaku selalu menyerukan ungkapan Vox Populi Vox Dei yang artinya Suara Rakyat adalah Suara Tuhan.

“Ungkapan bijak ini menegaskan, betapa berbahayanya sekiranya pemilu hanya dijadikan alat kekuasaan,” kata Megawati, sebagaimana dilansir dari Kompas.id, Rabu (27/11/2024).

Kedaulatan rakyat dimanipulasi karena kekuasaan

Megawati kemudian mengatakan bahwa Indonesia merdeka merupakan semangat pembebasan dari berbagai bentuk penjajahan. Dengan begitu, rakyat Indonesia seharusnya memiliki kedaulatan untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya secara bebas sesuai hati nuraninya.

Amanat tersebut yang ia jalankan pada Pilpres 2004. Menurutnya, Pilpres 2004 dikenal sebagai pemilu paling demokratis tanpa campur tangan kekuasaan.

“Dalam pemilu itu rakyat sungguh berdaulat, lalu mengapa kedaulatan rakyat itu kini dimanipulasi hanya karena kekuasaan?” ucap Megawati.

Ia pun mengkhawatirkan hal tersebut akan terus berjalan di kemudian hari dan mempertanyakan di mana hak, keadilan, dan kedaulatan rakyat Indonesia.

Adanya kekuatan yang menghalalkan segala cara

Megawati juga mengatakan bahwa demokrasi saat ini terancam mati akibat adanya kekuatan yang menghalalkan segala cara.

“Kekuatan ini mampu menggunakan sumber daya dan alat-alat negara,” ujar Megawati.

Hal tersebut, menurutnya tampak di beberapa wilayah, seperti di Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.

Di Banten, jago PDI Perjuangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dikalahkan oleh kader Gerindra Andra Soni-Dimyati Natakusuma. Di Jawa Timur jago PDIP Tri Rismaharini ditumbangkan oleh Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang memang sejak awal dijagokan akan memenangi Pilkada Jatim.

Di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) jago PDIP Edy Rahmayadi-Hasan Basri ditumbangkan oleh kader Gerindra Bobby Affif Nasution-Surya. Kemudian di Pilgub Jawa Barat jago PDIP yakni Jeje Wiradinata-Ronald tak mampu mengalahkan keperkasaan Dedi Mulyadi-Erwan.

PDIP hanya berhasil mengantar Pramono Anung-Rano Karno menaklukkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta dengan angka tipis 41 persen vs 50 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: