Ngaku ke Polisi Korban Begal, ehh Ternyata Duit Pria Trenggalek ini “Dibegal” Sinden Tayub

Kecanduan Nyawer Sampai Duit Habis, Takut Istri, SN Buat Laporan Palsu ke Polisi. SN, pria paruh baya yang membuat laporan palsu membuat video permintaan maaf.

SN Bikin Laporan Palsu ke Polisi Karena Takut Dimarahi Polisi Foto Antara

Trenggalek, Jatim, EDITOR.ID,- Ini peringatan buat para lelaki yang suka nyawer biduan dangdut atau sinden tayub. Jangan sampai uang habis hanya untuk nyawer. Istri di rumah pasti curiga kemana saja uangnya. Dan ujungnya akan kena marah.

Hal inilah yang dialami pria asal Trenggalek berinisial SN. Lantaran takut dengan istri di rumah karena duitnya habis untuk nyawer biduan tayub, SN nekat membuat laporan palsu ke Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek, Jatim bahwa dirinya baru saja menjadi korban pembegalan dan uangnya habis direbut begal.

Ternyata laporan yang dibuat SN palsu dan mengada-ada. Polisi pun ‘menghukum’ SN atas pembuatan laporan palsu. Hukumannya SN diminta untuk membuat video klarifikasi atas perbuatannya.

Kemudian video permintaan maaf ini diunggah ke media sosial (medsos). Hal itu dilakukan guna memberi efek jera pada SN yang semena-mena bikin laporan palsu karena takut istrinya marah.

“Kita berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuat video klarifikasi, karena perbuatannya sudah membuat warga resah,” kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur, Selasa (19/6/2024.

Kasus laporan palsu berawal dari aduan seorang pria pecandu kesenian tayub berinisial SN ke Polsek Dongko yang mengaku menjadi korban begal (perampokan jalanan) di Jalan Raya Dongko. Setelah menerima pengaduan, polisi kemudian mulai mendalami. Polisi mulai curiga dengan keterangan SN yang terkesan berbelit dan tidak konsisten.

Tabiat pria paruh baya itu terbongkar saat polisi menghadirkan SN di lokasi. Bahkan, polisi juga tidak menemukan adanya petunjuk, baik dari saksi maupun petunjuk lainnya.

“Soalnya ceritanya janggal dan dalam kasus seperti itu memang korban dihadirkan ke lokasi. Selama saya di sini (Trenggalek), belum pernah ada kasus pembegalan selain satu kejadian sebelum pemilu kemarin,” kata Zainul.

SN berterus terang ke polisi bahwa ia mengarang cerita itu karena takut dimarahi istri. Laporan palsu itu dilakukan untuk mengelabuhi sang istri karena takut, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah digunakan untuk menyawer penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.

Saking asyiknya nyawer, dia tak sadar uang untuk membeli pupuk sudah habis. “Pengakuannya untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuannya di sejumlah tayuban, keliling. Karena takut, kemudian dia membuat cerita fiktif itu,” ujar Zainal.

Akibat perbuatan itu, SN diminta membuat pernyataan dan memberikan klarifikasi ke publik. Video klarifikasi SN itu lalu diunggah ke akun Instagram Polres Trenggalek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: