Jakarta, EDITOR.ID,- Praktisi hukum Khairil Hamzah melihat karakter kepemimpinan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto sebagai orang lapangan dan pekerja keras, bukan jualan permainan kata-kata dan retorika.
Sehingga dalam penyampaian diskusi di acara Debat Pilpres 2024 yang digelar KPU, Selasa (12/12/20243) malam, Prabowo lebih suka bicara ceplas ceplos, egaliter, apa adanya, tulus, dan tidak ingin bermain retorika di awang-awang.
Lebih jauh Khairil Hamzah yang juga Wakil Ketua Umum Sedulur Jokowi mengatakan dalam debat Pilpres semalam memperlihatkan Prabowo tak ingin memimpin hanya mengandalkan jualan permainan kata-kata retorika, mengobral janji penegakan hukum, keadilan, pemberantasan korupsi hanya indah di kata-kata (lips service) tapi tidak bisa menjalankan atau sesuai kenyataan.
Khairil Hamzah kemudian mencontohkan saat Prabowo menjawab soal perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di konflik Papua. Prabowo melihat masalah Papua rumit dan kompleks karena disana ditunggangi kepentingan global yang mengancam disintegrasi bangsa.
Namun Prabowo mengutamakan perlindungan keamanan warga Papua, warga sipil, perempuan dan anak-anak yang tidak tahu menahu mengenai konflik dari ancaman serangan dari kelompok teroris separatis.
“Saya melihat apa yang dipaparkan Pak Prabowo dalam hal menjawab soal penegakan HAM di Papua sudah benar, bahwa penuntasan kasus Papua bukan hanya sekadar dengan cara berpidato berbusa-busa soal isu Papua, hanya dialog atau bisanya cuma bicara atau melontarkan kritik dan wacana keadilan,” papar Khairil Hamzah di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Padahal, lanjut Khairil, masalah di Papua sangat rumit dan kompleks butuh penanganan khusus. “Karena disana ada kepentingan global atas sumber kekayaan alam, ada geopolitik, ada gerakan separatis yang ingin lepas dari NKRI, Prabowo lebih suka berpandangan ingin mempertahankan kedaulatan rakyat dan NKRI,” kata Khairil.
Bahkan, lanjut Khairil Hamzah, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan telah membuktikan perhatian besarnya terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua dengan memerintahkan seluruh prajurit TNI yang datang dan bertugas di Papua bukan untuk perang tapi menggelar operasi kemanusiaan.
“Prajurit TNI bersama rakyat membantu warga Papua memberikan pengobatan gratis, perbaikan rumah, memberikan pendidikan gratis buat anak-anak Papua, banyak prajurit TNI diperintahkan berbaur dengan warga Papua saling berbagi,” kata Khairil.
Apa yang diinstruksikan Prabowo sebagai Menhan kepada prajurit yang bertugas di Papua untuk menggunakan pendekatan kemanusiaan ketimbang kekerasan sudah membuktikan bahwa Prabowo telah melakukan atau mewujudkan penegahan HAM di Papua.