Agam, Tanah Datar, Sumatera Barat, EDITOR.ID – Laporan dari Posko Utama Kantor Wali Nagari Batu Palano pada hari ketiga dan keempat, Selasa – Rabu pagi (5 – 6/12/2023), perkembangan terbaru proses evakuasi ke 75 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi.
Tim SAR gabungan berkekuatan 242 personel
telah berupaya menyisiri titik lokasi di puncak Gunung Marapi. Dari Posko Utama Kantor Wali Nagari Batu Palano menginformasikan bahwa ke 242 personel Tim SAR gabungan dalam pencarian para korban terdampak erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar), mengklaim sudah menemukan seluruh korban, Selasa sore jelang malam (5/12/2023).
Humas Tim SAR gabungan menyebut 23 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Sumbar ditemukan meninggal dunia, oleh pihak Polda Sumbar membenarkan jumlah tersebut.
“Dari 23 orang ini, sudah berhasil dievakuasi sebanyak 20 orang, 3 korban lainnya masih berada di lokasi” kata Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyo.
Penjelasan dari Kabid Dokkes Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda, terkait proses identifikasi korban erupsi Marapi yang sudah berhasil diidentifikasi per Selasa malam (5/12).
Di depan RS Achmad Mochtar Bukittinggi, Lisda menjelaskan bahwa, Selasa (5/12) total korban yang berhasil diidentifikasi mencapai 16 orang dari 21 korban yang sudah masuk ungkap Lisda.
Total 16 orang korban merupakan gabungan dari 5 orang yang sudah diidentifikasi kemarin (4/12/2023) dan 11 orang lainnya berhasil diidentifikasi hari ini (5/12/2023). Proses identifikasi korban akan dilanjutkan kembali esok hari Rabu (6/12) tutupnya.
Sementara di tempat lain di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, hingga Selasa (5/12) pukul 22.28 WIB, jumlah korban terkonfirmasi meninggal dunia akibat Erupsi Gunung Marapi bertambah menjadi 15 orang.
Sepuluh (10) di antaranya sudah dapat teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI.
Sementara 5 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Dengan adanya penambahan korban tersebut, maka jumlah pendaki yang masih belum bisa dievakuasi sebanyak 8 orang.
Hingga kini, proses pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
Hingga pagi ini di hari keempat Rabu (6/12) proses evakuasi di puncak Gunung Marapi tercatat sudah mengalami erupsi sebanyak 46 kali.
Erupsi terakhir tercatat melalui seismograf pada Selasa (5/12) pukul 06.24 WIB dengan amplitudo maksimum 25.1 mm dan durasi 80 detik. Gunung Api dengan ketinggian 2.891 mdpl tersebut masih berstatus waspada atau level II.