Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mensyaratkan kepada Partai Demokrat untuk mendukung Ganjar Prabowo sebelum membahas lebih dalam soal koalisi dan upaya mempertemuan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.
Jika syarat tersebut tak dipenuhi atau dilaksanakan, pembahasan kerjasama politik bisa jadi akan mentah. Lantas apa respon atau jawaban Partai Demokrat.
Jawabannya: Partai Demokrat rupanya masih mengambang dan tak memberikan jawaban secara eksplisit untuk memenuhi persyaratan yang diajukan PDIP agar partai ini secara terbuka mendukung Ganjar Pranowo.
Melalui laman akun twitternya, Kepala Badan Komunikasi Strategis / Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menanggapinya dengan kalimat retorika. Menurut Herzaki, Demokrat mengajak semua pihak berpikir mendalam demi bangsa dan negara.
“Kami menyadari di koalisi tertentu kita harus mengikuti tata caranya seperti apa, jadi masih proses. Perlu pemikiran mendalam dan komprehensif, karena demi bangsa dan negara.” sebut Herzaki dalam akun twitternya.
Sejak memutuskan untuk hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Partai Demokrat sampai saat ini belum memutuskan untuk menentukan langkah politiknya.
PDIP yang sudah mengusung Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat untuk bergabung.
Begitu pula Partai Gerindra. Partai yang sudah berkoalisi dengan PAN, Golkar, PBB, dan Gelora tersebut juga siap untuk menerima Partai Demokrat jika ingin berkoalisi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Namun nampaknya Partai Demokrat masih berhati-hati dalam menentukan langkah politik pascahengkang dari KPP. Saat ini Partai Demokrat disebut tengah intens berkomunikasi dengan PDIP.
Sebelumnya sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya akan berkoalisi atau bekerja sama politik dengan partai yang memperjuangkan prinsip kesetaraan.
“Kita ingin, berharap bisa diterima di koalisi atau kerja sama yang mengedepankan prinsip kesejajaran dan kesetaraan, sesuai dengan apa yang prinsipnya Bung Karno,” kata Herzaky, Jumat (8/9/2023).
Herzaky mengungkapkan, Partai Demokrat dalam melakukan penjajakan ini, tentunya akan mengetuk pintu terlebih dahulu terhadap partai yang diajak berkoalisi. Jika ada respon positif, maka tentunya baru akan duduk bareng untuk berbicara lebih intens lagi.
“Meskipun kita tahu kita kan bukan pimpinannya. Kita mengikuti lah. Kita mengikuti tuan rumah, pimpinannya seperti apa. Tapi, harapannya kita tetap duduk bareng. Ini yang kita harapkan,” ujarnya.