Jakarta, EDITOR.ID,– Sore tadi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Komjen Rycko Amelza sebagai Kepala Badan Penanggulangan Terorisme atau BNPT. Rycko resmi menggantikan Komjen Boy Rafli Amar.
Sebelum dilantik sebagai Kepala BNPT, Rycko menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri sejak 2021.
Komjen Rycko Amelza merupakan peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang Angkatan 1988.
Ia sosok jenderal yang pernah satu tim bersama mantan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menangkap gembong teroris Dr Azahari di Malang.
Pria kelahiran di Bogor, 14 Agustus 1966 itu mengawali karier sebagai perwira pertama (pama) di Polda Metro Jaya. Dua tahun kemudian, ia dipercaya menjabat Kepala Unit (Kanit) Serse Jatanras Polres Metro Jakarta Pusat.
Karier Rycko di Korps Bhayangkara semakin moncer saat bertugas di Bareskrim Polri.
Rycko mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto usai ikut melumpuhkan gembong teroris Dr. Azhari di Batu, Malang, Jawa Timur tahun 2005.
Setelahnya, karier Rycko langsung melesat. Ia pun dipercaya menjabat sebagai Kapolres Jakarta Utara pada 2008.
Setahun berselang, ia ditunjuk menjadi ajudan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian, Rycko juga tercatat pernah menjabat sebagai Wakapolda Jawa Barat di tahun 2013. Di tahun 2016, ia didapuk menjadi Kapolda Sumatera Utara.
Tiga tahun berselang, Rycko dipercaya menjabat sebagai Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol). Lalu, di tahun 2019 ia ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Tengah.
Setelahnya, Rycko dimutasi menjadi Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri di tahun 2020.
Setahun berselang, ia dimutasi menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Kepala BNPT di tahun 2023.
Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Komjen Rycko terakhir kali melaporkan hartanya pada Desember 2014 saat ia masih menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian.
Harta Kekayaan Komjen Rycko Amelza Rp 16,9 Miliar
Ketika itu, total kekayaan Rycko adalah Rp16.925.215.110. Rycko diketahui memiliki harta bergerak alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp418.000.000.
Kendaraan yang dimiliki beliau yakni Toyota Hard Top, tahun pembuatan 1981; Motor, merk Honda, tahun pembuatan 2010; Toyota Kijang Innova, tahun pembuatan 2012; dan Toyota Kijang Innova, tahun pembuatan 2014. Harta bergerak lainnya berupa logam mulia senilai Rp20.000.000 serta giro dan setara kas Rp2.281.450.110.