Natuna, Riau, EDITOR.ID. Sesuai dengan catatan di Kecamatan Serasan, ada 40 rumah warga tertimbun tanah longsor yang terjadi kampung Genting, Desa Pangkalan, Kabupaten Natuna, terjadi sekitar pukul 11:05, Senin (6/3/2023).
Sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang sejak terjadinya tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), pada Senin (6/3) hingga hari ini Rabu (8/3).
Tim Satgas Gabungan
Ke 35 warga yang dinyatakan hilang itu diduga masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman setebal hingga 4 meter.
15 Korban meninggal dunia telah berhasil dievakuasi tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) sebagai Kepala BPBD Natuna Raja Darmika.
“Saya bersama Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI Mayjen TNI Fajar Setyawan, Danrem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistyanto dan Kapolda Kepri Irjen Pol. Tabana Bangun terbang ke Pulau Serasan menggunakan helikopter dari Bandara Raden Sadjat, Kecamatan Ranai,” ucap Raja Darmika.
Wilayah yang terdampak longsor yakni Desa Gentong dan Desa Air Nusa.
.
Suharyanto memastikan bahwa personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota.
Di samping itu BNPB dan BASARNAS serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.
Kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca.
Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi.
Kondisi tersebut tentunya tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pencarian sehingga harus dihentikan sementara
Bantuan Rp1 miliar
Pemprov Kepri mendapatkan bantuan dari Pemerintah pusat sebesar Rp1 miliar untuk Pemerintah Kabupaten Natuna.
“Kami hadir untuk memberi semangat saudara-saudara kita di pengungsian agar segera diketemukan. Bersama ini Pemerintah Provinsi Kepri memberi bantuan sebesar Rp1 miliar kepada Pemkab Natuna,” jelas Letjen TNI Suharyanto.
Suharyanto datang untuk memastikan tim gabungan yang mulai dari BASARNAS, BPBD, TNI, Polri dan relawan terus melakukan upaya pencarian, pertolongan para korban yang masih tertimbun.
Diketahui bencana tanah longsor ini melanda dua desa di Pulau Serasan pada Senin (6/3) siang.
Sementara hingga kini dilaporkan masih ada 35 korban lagi tertimbun material longsor.
Diketahui sebelumnya, korban tewas akibat longsor bertambah dari 10 orang menjadi 15 orang.
Informasi yang disampaikan oleh Kepala BPBD Natuna Raja Darmika, pada (6/3) mengatakan “ada lima jenazah ditemukan di Desa Genting dan Desa Pangkalan,” ungkapnya.
Raja Darmika mengatakan tim gabungan yang dipimpin BPBD Natuna masih kesulitan untuk mengonfirmasi data korban, disebabkan jaringan komunikasi di Kecamatan Serasan terputus sehingga menjadi kendala.
Penemuan Jenazah
“Penemuan (5 jenazah) ini di sekitar Desa Genting dan Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. Untuk data korban sedang dalam proses pendataan, karena terkendala dengan terputusnya jaringan komunikasi di Kecamatan Serasan,” kata Raja Darmika melalui pesan WhatsApp, Senin (6/3/2023).
Sementara korban yang selamat langsung dievakusi ke gedung SMA N 1 Desa Pangkalan.
Sedangkan ke 15 korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke masjid Desa Pangkalan.
Proses pencarian tersebut melibatkan KN SAR Sasikirana 245 dan RIB 03 Kansar Natuna.
Seperti disampaikan oleh Kepala Kantor Basarnas Natuna, Abdul Rahman, mengatakan “Sejumlah alat digunakan dalam proses pencarian korban,” katanya.
“Kami juga mendapatkan bantuan MV Indra Perkasa milik Pemda Natuna beserta seluruh Tim SAR Gabungan Natuna yang baru saja tiba,” sambung Abdul Rahman.
Koordinasi Gubernur Riau upaya penemuan para korban
Mengingat kondisi di lapangan, Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BRIN, BMKG dan TNI untuk kemungkinan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Selain untuk meminimalisir dampak curah hujan, Suharyanto berharap nantinya dengan TMC dapat memperlancar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Adapun korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan ada sebanyak 15 orang.
Pada hari ini, Rabu (8/3) hingga pukul 15.00 WIB, tim satgas gabungan secara efektif berhasil menemukan kembali jasad korban. Penambahan temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional.
.