Keutamaan Bulan Sya’ban Penuh Barokah, Perbanyak Ibadah ini Insya Allah Dikabulkan Hajatnya

Di bulan Sya'ban kita diajarkan oleh Rasullullah untuk memperbanyak ibadah Puasa. Selain untuk menjaga kesabaran dan ketenangan, ibadah puasa sangat bermanfaat untuk membuang energi negatif dalam tubuh kita. Membuang penyakit dalam tubuh kita akibat banyaknya asupan makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Jakarta, EDITOR.ID,- Jelang memasuki bulan suci Ramadhan ada bulan yang jatuh pada pertengahan antara Rajab ke Ramadhan yakni bulan Sya’ban. Tahukah anda bahwa bulan Sya’ban ternyata juga merupakan bulan mulia dan penuh keistimewaan.

Dengan demikian kita hendaknya menyiapkan ketakwaan, fisik dan mental kita untuk mengisi bulan mulia ini dengan ibadah terbaik.

Lantas ibadah apa saja yang diajarkan Rasullullah SAW.

Berikut adalah ibadah di bulan Sya’ban yang insya Allah akan mendapatkan ganjaran dan dikabulkan oleh Allah SWT apa yang menjadi hajat atau cita-cita kita dalam hidup.

1. Perbanyak Puasa

Di bulan Sya’ban kita diajarkan oleh Rasullullah untuk memperbanyak ibadah Puasa. Selain untuk menjaga kesabaran dan ketenangan, ibadah puasa sangat bermanfaat untuk membuang energi negatif dalam tubuh kita. Membuang penyakit dalam tubuh kita akibat banyaknya asupan makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam memberikan teladan kepada kita bahwa beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sebagaimana diceritakan oleh Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha:

مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Maknanya: “Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Sya’ban” (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan kepada kita mengapa beliau memperbanyak puasa di bulan Sya’ban seperti disampaikan oleh sahabat Usamah bin Zaid radliyallahu ‘anhu:

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ. أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَالنَّسَائِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ

Usamah bin Zain bertanya: Wahai Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa sebanyak pada bulan Sya’ban.

Nabi bersabda: “Sya’ban adalah bulan yang dilalaikan oleh manusia, yang jatuh antara Rajab dan Ramadhan. Sya’ban juga bulan diangkatnya amal perbuatan secara umum (yang dilakukan selama setahun) ke suatu tempat di langit yang dimuliakan oleh Allah Sang Pemilik alam semesta, dan aku senang jika amal perbuatanku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: