Jakarta, EDITOR.ID,- Emiten PT Bersama Zatta Jaya Tbk atau elcorps mendadak mencuri perhatian pelaku pasar. Harga saham berkode ZATA itu terus terpuruk di lantai bursa dan merugikan banyak investornya. Penurunan harga saham ZATA terjadi karena pemilik mayoritas saham atau 91,2 persen mengobral atau menjual besar-besaran jutaan lembar sahamnya.
Dari penjualan tersebut sang pemilik Asep Sulaeman yang juga pemilik Pondok Pesantren Al-Ihya Subang, makin kaya raya. Pria berjuluk Sultan atau ‘Crazy rich’ di daerahnya itu meraup uang lebih dari Rp 70 miliar. Meskipun sahamnya lepas sekitar 20 persen.
Meski pemiliknya menikmati keuntungan besar bernilai miliaran, namun harga sahamnya dipasar terus melorot dan membuat rugi investor.
Harga saham yang pada saat Penawaran Perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada November 2022 lalu ditawarkan Rp100 per unit, saat ini justru terpuruk jadi Rp 50 per lembar.
Pasalnya, KH Asep Sulaeman Sabanda yang dikenal sebagai “Crazy Rich” Subang melalui perusahaan sekuritasnya, PT Lembur Sadaya Investama (LSI), terus melakukan aksi jual saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) beberapa kali dalam waktu satu bulan ini.
LSI diketahui sebagai pemegang saham mayoritas ZATA. Sebelum IPO, LSI menjadi pemegang saham dengan porsi 91,2 persen.
LSI dilaporkan melakukan aksi jual saham untuk tujuan divestasi sebanyak tiga kali.
Pertama, aksi jual terjadi pada 12 Januari 2023, LSI menjual 40 juta saham di harga rata-rata Rp110 per unit dengan nilai transaksi mencapai Rp4,4 miliar. Saat transaksi ini terjadi harga saham ZATA turun 6,36 persen dan ditutup di Rp103 per unit.
Kedua, aksi jual dilakukan sehari setelahnya. Saat itu, LSI melepas sebanyak 150 juta saham ZATA di harga rata-rata Rp100 per unit dan nilai transaksinya mencapai Rp15 miliar. Harga saham ZATA ditutup turun 1,94 persen.
Ketiga, aksi jual dilakukan pada 17 Januari 2023 dan menjadi transaksi penjualan terbesar LSI. Sebanyak 720 juta saham ZATA dilepas di harga rata-rata Rp95 per unit. Nilai transaksinya mencapai Rp68,4 miliar dan harga saham ZATA saat itu ditutup melorot 6,06 persen di Rp93 per unit.
Secara total, LSI telah mendivestasikan kepemilikan nya di saham ZATA sebanyak 910 juta yang membuat kepemilikan LSI di saham ZATA turun menjadi 62,22 persen dan mengantongi uang sebanyak Rp87,8 miliar.
Setelah aksi jual ini, harga saham ZATA terus mengalami keterpurukan dan saat ini hampir mendekati Rp50 per unit.
Harga Saham Emiten ‘Kawalan’ AA Gym Anjlok
Usai Asep Sulaeman menjual sahamnya secara besar-besaran, harga saham ZATA langsung terjun bebas. Pada hari Jumat (27/1/2023) pukul 10.50 WIB, harga saham ZATA sempat turun cukup tajam 4 poin atau 6,35 persen menjadi Rp59 per unit. Bahkan sejak awal 2023, harga saham ZATA anjlok 40 persen.