Semarang,EDITOR.ID,- Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menyelenggarakan budaya akademik Islami yaitu sholat tahajud bersama di masjid kampus, (28/12). Acara juga dilanjutkan dengan tausyiah oleh Habib Ali Ridho bin Ahmad Assegaf.
Dalam kesempatan ini Habib Ali menyampaikan, keutamaan birrulwalidain (menghormati orang tua) terutama ibu. Menurutnya orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik adalah ibu.
“Sampai-sampai Rasulullah menyebutnya sebanyak tiga kali, ibumu, ibumu, ibumu, baru kemudian ayahmu. Karena terdapat tiga keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain kecuali ibu kita. Yaitu yang telah mengandung, yang telah melahirkan, dan menyusui kita. Tiga hal itu hanya mampu dilakukan oleh ibu kita,” jelasnya.
Habib Ali menyebut kesuksesan dan kegagalan anak bersebab do’a ibu. Oleh karena itu, Ulama menyebutkan bahwa banyaknya anak muda yang sengsara di dunia, bahkan di akhirat karena sumpah serapah ibunya dikala marah.
” Sehingga bapak-ibu harus berhati-hati. Lebih baik mendo’akan yang baik-baik. Karena kesuksesan anak salah satunya karena do’a orang tua,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya berpesan untuk mendapatkan anak yang sholeh, harus terlebih dahulu menjadi orang tua yang sholeh.
“Seringkali orang tua ingin anak sholeh, tapi belum menjadi orang tua yang sholeh. Ingin anak rajin sholat, tapi orang tua tidak sholat. Maka sebelum menginginkan anak yang baik, jadilah orang yang baik. Jika ingin anak yang berbakti, jadilah orang yang berbakti juga dengan orang tua kita,” jelasnya.
Birrul Walidain Bagian Dari Budai
Sementara itu, Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH berharap, birrul walidain tidak hanya menjadi slogan dan bagian dari Budaya Akademik Islami (Budai) Unissula.
“Namun harus benar-benar bisa di implementasikan, sehingga menjadi percontohan yang nyata. Sebagaimana Universitas Hasanudin yang juga ingin mengimplementasikan nilai-nilai birrulwalidain seperti Unissula,” jelasnya dalam sambutan.
Rektor mengingatkan, birrulwalidain tidak hanya anak menghormati orang tua. “Orang tua juga harus memuliakan dan mencintai anaknya, sampai dengan urusan memilihkan pendidikan tinggi yang terbaik. Jangan sampai anak tidak menghormati orang tua dan orang tua mendzolimi anaknya. Maka birrulwalidain merupakan keseimbangan antara keduanya,” lanjutnya.
Birrul walidain menjadi materi kunci di pesantren mahasiswa Unissula. Birrul walidain juga masuk menjadi kurikulum yang diajarkan dalam perkuliahan bagi mahasiswa Unissula. (tim)