Cianjur, Jawa Barat, EDITOR.ID,- Akibat gempa bumi magnitudo (M) 5,6 yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ratusan rumah ambruk. Dikabarkan korban meninggal mencapai 5 orang. Sementara korban mengalami luka-luka diperkirakan mencapai 200 orang.
“Sudah ada 5 MD (meninggal dunia) di Kabupaten Cianjur,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat dimintai konfirmasi, Senin (21/11/2022).
Namun belum disebutkan lebih detail soal penyebab meninggalnya korban. Belum diketahui juga lokasi korban.
Sementara itu hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Cianjur mengerahkan semua ambulan rumah sakit hingga Puskesmas untuk mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit. Bahkan Pemkab mengerahkan angkutan kota (angkot) untuk mengevakuasi korban agar bisa segera ditangani pihak rumah sakit.
“Penanganan untuk sementara kami lakukan di lapangan rumah sakit, kami tidak berani merawat pasien di dalam rumah sakit karena kami khawatir akan terjadi gempa susulan, setiap menit ambulan kami hilir mudik untuk keliling mencari korban dan membawanya ke rumah sakit,” ujar Bupati Cianjur Herman Suherman sebagaimana dikutip saat diwawancarai oleh Breaking News TV One.
Bupati Cianjur: Jumlahnya Sedang Kami Data
Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan bahwa dirinya menerima laporan dari beberapa kepala desa mengenai adanya korban yang meninggal akibat gempa M 5,6 yang terjadi pada pukul 13.21 WIB tadi. Meski demikian, bupati belum dapat memastikan jumlah korban meninggal maupun luka-luka karena masih proses pendataan.
Dia juga mendapat laporan dari kepala desa di Kecamatan Cugenang bahwa banyak rumah warga yang hancur. Bangunan SMK 1 Cugenang hancur.
“Banyak jalan yang terputus sehingga mobil maupun sepeda motor tidak bisa melintas. Para kepala desa di Cianjur melaporkan bahwa mereka membutuhkan alat berat untuk membersihkan bangunan rusak dan longsor,” terang Herman.
Ada pula tebing yang longsor di Desa Padaluyu, Kecamatan Cugenang membuat arus lalu lintas Cianjur-Cipanas terputus. Herman pun menerima informasi ada sekitar delapan mobil yang sedang melintas tertimbun longsor di sana. Saat ini sedang dilakukan evakuasi.
Beberapa rumah sakit sudah menampung sejumlah warga yang terkena longsoran dan terkena runtuhan rumah-rumah mereka.
“Semua aparat sekarang sedang mobile untuk memantau dampak gempa dan memberi pertolongan pertama kepada korban. Itu prioritas saat ini selain kembali membuka jalur jalan yang terputus agar petugas dan alat berat bisa mudah melakukan evakuasi,” jelasnya.