EDITOR.ID, Jakarta,- Peristiwa mirip kejadian Maruarar Sirait gagal menjadi menteri 2014 silam kembali terulang. Padahal saat itu Maruarar sudah hadir di Istana Negara mengenakan baju putih. Kali ini peristiwa yang sama terjadi pada Bupati Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), Christiany Eugenia Tetty Paruntu.
Nama Tetty Paruntu yang diajukan Partai Golkar sebagai salah satu menterinya Jokowi mendadak dibatalkan alias gagal. Padahal Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara itu sudah terlanjur merapat ke Istana Kepresidenan untuk menghadap Presiden Joko Widodo, Senin pagi (21/10/2019) sekitar pukul 10.07 WIB.
Dia juga mengenakan baju putih dan bawahan hitam. Namun entah kenapa tiba-tiba Tetty gagal menjadi menteri. Drama ini mengejutkan banyak pihak.
Tetty lebih banyak diam saat dipanggil wartawan. Namun, saat ditanya mengapa dia mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Tetty mengaku itu memang pakaian kerjanya.
“Ini memang baju kerja,” kata Tetty.
Sementara saat ditanya apakah dia dipanggil terkait jabatan menteri, Tetty mengaku belum tahu. “Belum tahu, belum tahu,” ujarnya.
Namun beberapa menit usai masuk ke dalam Istana. Tiba-Tiba Tetty Paruntu keluar Istana melalui pintu samping. Bahkan keluarnya Tetty tidak sebagaimana calon menteri lainnya yang menjelaskan isi pertemuannya dengan Jokowi kepada wartawan terkait visi dan misi yang dibahas. Tetty diam dan buru-buru. Hal ini menjadi pertanyaan dari para wartawan dan penuh teka-teki. Ada apa?
Terkait hal itu Deputi Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin memberikan penjelasan, bahwa betul Presiden Jokowi memang betul memanggil beberapa calon menteri dari mulai Mahfud MD hingga Airlangga Hartarto.
Bey Machmudin, mengatakan Tetty adalah calon menteri usulan Partai Golkar. Saat sudah di dalam Istana, Tetty bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
“Nah tadi di dalam beliau menunggu dulu Pak Airlangga setelah bertemu dengan Pak Airlangga, beliau langsung kembali meninggalkan istana lewat samping. Tadi tidak sempat bertemu dengan Bapak Presiden,†kata Bey kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) siang.
Bey menegaskan, bahwa Tety Paruntu tidak bertemu dengan Presiden Jokowi. Ketua DPD Partai Golkar Sulut itu hanya bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar, setelah itu langsung meninggalkan Istana.