EDITOR.ID, Jakarta,- Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin tinggal menunggu waktu beberapa hari lagi. Selain hangatnya isu pengamanan acara pelantikan, yang tak kalah pentingnya adalah pengumuman Kabinet Kerja jilid II yang ditunggu-tunggu publik dan pasar. Pasalnya, konfigurasi dan profil sosok pembantu Presiden Jokowi-Maruf ke depan ini akan berpengaruh pada kesuksesan Jokowi memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Di Bidang Politik Hukum, dan Keamanan, Jokowi harus punya calon yang tegas dan mumpuni dalam memberikan jaminan kestabilan politik dan kepastian situasi keamanan dalam negeri yang kondusif. Ditengah isu makin massifnya gerakan radikal dan intoleran di tantangan pemerintahan ke depan.
Tantangan terberat untuk menjaga Indonesia dari gangguan dan goyangan politik dan keamanan ada di pundak Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Sejumlah kalangan meramal dan memprediksi Jokowi kemungkinan akan menyiapkan wajah baru untuk memimpin Menko Polhukam menggantikan Jenderal Pur Wiranto.
Pemerhati masalah politik Asri Hadi, MA menjagokan dan meramal tiga nama yang perlu diperhitungkan oleh Jokowi. Mereka adalah Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Pur Moeldoko, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purn Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Prof Tito Karnavian, PhD
“Ketiga sosok ini punya loyalitas, atitude, dan memiliki prestasi besar dalam jejak rekamnya,” ujar dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini.
Bagaimana sosok jenderal bintang empat yang satu masih aktif dan dua sudah purna ini?
BUDI GUNAWAN Jenderal Pol. (Purn.) Prof. Dr.
Budi Gunawan S.H., M.Si., PhD. adalah salah satu sosok polisi cerdas dan ramah. Jenderal bintang empat purnawirawan ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1983 yang kini merupakan tokoh kepolisian nasional. Lahir di Semarang, 11 Desember 1959 karirnya dimulai dari menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jambi (2008-2009), Kepala Kepolisian Daerah Bali (2012), Kepala Lembaga Pendidikan Polri (2012-2015).
Puncak karir pernah menjabat sebagai Wakapolri (2015-2016) dan hingga saat ini menjabat Kepala BIN sejak 2016.
Pada saat berpangkat Komisaris Besar (Kombes) dia pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden (1999-2000) dan Presiden RI (2000-2004) pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri[2].
Setelah itu pria yang berhasil meraih gelar Ph.D, Public Administration and Criminal Justice dari Lacrosse University ini tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.