“Aminin aja, Hehehe. Ga ada ruginya ngaminin. Bismillaah walhamdulillaah. Untuk kemuliaan dan kehormatan Indonesia yang kita cintai karena Allah, tulisnya.
Sementara Mateusz Borek, salah satu editor kanal televisi Polsat Sport menyatakan hal tersebut.
“Ada kemungkinan jika sponsor utama terbaru Lechia Gdansk akan berasal dari…Indonesia. Kontrak akan terjadi selama 3 tahun. Adalah perusahaan PayTren – mitra PayPal Asia,” tulisnya. Sebelumnya diberitakan BolaSport.com, salah satu media Polandia, Przeglad Sportowy melaporkan jika Lechia mengkonfirmasi ada tawaran dari PayTren.
Dan kali ini Grup Djarum menambah daftar pelaku bisnis Indonesia yang merambah industri sepak bola dunia.
Pembelian Djarum atas klub Italia, Como 1907 menambah daftar klub luar negeri yang pernah dimiliki oleh pengusaha Indonesia.
Berikut ini adalah klub yang pernah diakuisisi oleh para pengusaha Tanah Air.
Tranmere Rovers (Inggris)
Selain Como, Tranmere Rovers juga diakuisisi oleh pengusaha Indonesia di tahun ini. Klub kasta ketiga Liga Inggris ini sahamnya dibeli oleh Santini Group.
Santini Group didirikan oleh Indonesia yaitu Sofjan Wanandi pada tahun 1994. Kini tiga Wandi, Lukito, dan Paulus Wanandi memiliki perusahaan ini.
Leicester City (Inggris)
Juara Liga Inggris musim 2015/2016 ini sahamnya pernah 20% dimiliki oleh orang Indonesia yaitu Imam Arif. Iman diketahui sempat memiliki saham sebesar 20% di Leicester pada 2011 silam.
Sayang, setahun kemudian, ia melepaskan keseluruhan sahamnya. Imam memilih melepas sahamnya tersebut ke perusahaan pemilik saham mayoritas Liecester, King Power. Perusahaan yang asal Thailand tersebut 100% memiliki saham Leicester.
DC United (Amerika Serikat)
DC United sempat diakusisi oleh Erick Thohir pada 2012 lalu. Ia bersama rekannya Jason Levien mememilik saham klub Major League Soccer (MLS) ini sebesar 78%.
Dalam 6 tahun berselang tepatnya pada Agustus 2018, Thohir kemudian melepas sahamnya di DC United. Saham milik Thohir tersebut kini sepenuhnya dikuasai oleh Levien. Ia saat ini menjadi presiden DC United bersama Stephen Kaplan.
Inter Milan (Italia)
Selain DC United, Erick Thohir juga sempat menguasai saham Inter Milan. Ia mengakuisisi 70% saham Inter Milan yang sebelumnya dimiliki Massimo Moratti.
Namun serupa dengan saat di DC United, Thohir kemudian juga memutuskan kembali melepas kepemilikan sahamnya. Ia hanya tiga tahun memegang pucuk tertinggi kekuasaan di Inter.