“Kalau bisa kalau Presiden datang jangan di jalan yang sudah dibagusin, yang belum-lah. Jadi Presiden jangan mau dibohongin oleh orang di sana lagi. Artinya, Presiden itu harus mengecek berapa jalan yang sudah diperbaiki, berapa jalan yang belum. Yang belum itu yang ditinjau,” ujarnya Rabu (3/5/2023).
“Kedua, itu jenis perbaikannya aspal biasa atau aspal beton, itu harus dilihat. Jadi umur teknisnya ketahuan,” tegas Yayat.
Yayat melaporkan, kondisi jalan rusak ini sebenarnya banyak terjadi di berbagai daerah Indonesia. Namun, perbaikan baru terjadi pascajalan daerah tersebut diberitakan dan viral.
“Peristiwa ini bukan peristiwa pertama Presiden datang melihat jalan rusak. Yang paling menarik adalah jalan rusak di Kabupaten Tanah Karo, ketika petani-petani jeruk mengeluh produksi jeruk mereka tidak bisa dibawa keluar karena jalannya rusak,” paparnya.
“Viral di media sosial, kemudian pemerintah meminta Menteri PUPR membereskan, berhasil, lalu petani kirim jeruk ke Pak Jokowi,” kata Yayat. (tim)