Semarang,EDITOR.ID,- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengharapkan, perusahaan besar ikut membina industri kecil dan UMKM. Selain itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya mengutamakan keselamatan di tempat kerja terutama perempuan hamil.
” Perusahaan di Jateng harus menjadi tempat, yang aman dan nyaman bagi para pekerjanya,” ungkap Gus Yasin, sapaan akrabnya saat membuka pencanangan bulan K3 (keselamatan, kesehatan kerja) tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Dusun Semilir Kabupaten Semarang, Kamis (26/1/2023).
Menurut Gus Yasin, dalam kesempatan ini meminta secara khusus memberi perhatian besar pada perempuan. Pasalnya, perempuan selain diberi kesempatan kerja, juga diberikan layanan menyangkut kodrat, seperti hamil dan menstruasi.
” Hal ini menjadi bagian dari upaya penurunan stunting. Karena, pembinaan kesehatan anak dimulai sejak dalam kandungan,”tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan diharapkan ada ruangan untuk pemeriksaan ibu hamil. Itu sesuai dengan program penurunan stunting di Jawa Tengah yaitu Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.
Meski begitu, Wagub juga mengajak perusahaan besar ikut membina industri kecil maupun skala rumah atau UMKM. Karena upaya ini merupakan kepedulian terhadap keselamatan kerja perusahaan besar lebih baik.
Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Rosellasari mengatakan, bahwa pekerja di sektor padat karya didominasi oleh perempuan. Berdasarkan data di JatengĀ menunjukkan terdapat 48.016 perusahaan skala besar, menengah dan kecil serta UMKM. Dari jumlah itu, terdapat 1.596.978 pekerja yang didominasi oleh kaum perempuan.
Meski demikian, dari keselamatan kerja Jateng memiliki prestasi di 2022. Di antaranya, gubernur pembina K3 terbaik, 59 perusahaan nihil kecelakaan kerja, 125 perusahaan dengan penerapan sistem manajemen K3, 36 perusahaan pencegahan HIV AIDS dan sebagainya.
“Di tahun 2022 Jateng memborong penghargaan K3 terbanyak tingkat nasional. kita memeroleh 276 penghargaan,”urainya.
Dia mengharapkan, perusahaan skala besar hingga kecil membudayakan K3 dengan baik. Oleh karena itu, Pemprov Jateng menerjunkan 150 pengawas ketenagakerjaan guna memastikan penerapannya.
“Seperti di Dusun Semilir ini yang membina dan melibatkan UMKM sekitar tempat ini,” pungkasnya.(tim)