“Seperti bunuh hewan pakai batu gede langsung dilemparkan begitu,” sambungnya.
Kemudian, Panglima TNI Yudo Margono katakan, apalagi yang demo bukan lagi orang asli setempat melainkan orang luar yang datang.
“Ini berarti sudah masuk ke ranah pidana. Ya kalau seperti itu, ya nanti kita berikan. Saya tidak memberikan itu, karena saya khawatir, karena anak-anak ini nanti mindsetnya berubah nanti, kembali lagi seperti orde baru,” tegas Yudo.
Yudo menyebut persoalan ini sebenarnya tugas kepolisian, namun bila kepolisian tidak mampu, baru TNI yang maju.
“Saya melihat kemarin itu, mampu, tapi mampu kok diam saja digebuki, atau memang apa namanya. Karena saya lihat bertahan saja kan, saya lihat dengan anu yang di atas dan menumpuk jadi satu, dan sementara pendemonya ini bawa batu besar-besar itu, dilemparkan ke itu, kayak lempari itu,” katanya.
Setelahnya, tayangan video terputus-putus sehingga tidak jelas apa yang dikatakan Yudo. Video kembali berjalan dan Yudo menyinggung soal memiting itu.
“(Video terputus-putus)…….Ya kan TNI-nya umpama lebih dari masyarakatnya itu satu orang miting satu itu kan, TNI-nya, umpamanya masyarakat seribu, ya kita keluarkan seribu, satu miting satu kan selesai.
Nggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting nggak? ya itu dipiting aja satu-satu,” kata Yudo.
Bahkan, Panglima TNI Yudo Margono katakan, pihaknya khawatir pakai alat, bila bertahan saja menggunakan alat, takutnya dilempari.
“Anak-anak berani maju terus untuk bertahan, tetapi kalau dilempari, ngamuk juga sampean itu. Ada itu alat di Babek. Kita punya itu alat-alat baru,” katanya.
Yudo pun mengatakan bakal melengkapi perlengkapan PHH untuk Kodam Bukit Barisan. Yudo pun tak segan-segan perintahkan kepala Babek (Badan Pembekalan) untuk mengeluarkan peralatan, agar dipakai dan keluar dari gudang, jika diperlukan.
“Kalau emang seperti itu nanti kita berikan, saya tidak memberikan itu karena saya khawatir mindset berubah kembali lagi seperti orde baru. Kita justru di depan membawa tameng dan pentungan, itu kan sebenarnya tugas kepolisian, ketika kepolisian enggak mampu, baru TNI yang maju. Saya melihat kemarin itu mampu, tapi kok digebuki meneng wae, digebuki meneng wae,” katanya.
Video pernyataan Panglima soal memiting (maksudnya mengunci dalam pertarungan gulat,red) sontak menuai polemik.
Mabes TNI Respons Viral Pernyataan Panglima
Mabes TNI buka suara soal viral video Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang salah satunya berisi instruksi kepada prajurit untuk memiting warga yang melakukan demonstrasi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.