Video Kapolres Pukuli Anak Buah Viral Di Medsos, Semua Diperiksa!

ilustrasi

EDITOR.ID, Jakarta,- Heboh polisi diduga lakukan aksi kekerasan kembali jadi perbincangan publik. Kali ini beredar viral video Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar menendang dan memukuli anak buahnya.

Akibat kejadian ini Kapolres langsung diperiksa Propam. Tak hanya itu, Polda Kalimantan Utara juga memeriksa penyebar video tersebut. Pelaku penyebaran video penganiayaan ternyata korban pemukulan berisinial Brigadir SL.

Polda Kalimantan Utara memastikan bakal mendisiplinkan personel yang menyebarluaskan video Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar memukuli anak buahnya dan viral beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat menyebut pelaku penyebaran adalah korban penganiayaan itu sendiri. Ia mengatakan, video tersebut disebarluaskan sendiri kepada teman-temannya.

“Iya, (akan diperiksa) berikutnya. (terkait) kode etik,” jelasnya kepada wartawan, Senin (25/10/2021) malam.

Budi menjelaskan, korban yang berinisial Brigadir SL menyebarkan video singkat tersebut melalui aplikasi pesan singkat kepada teman-teman seangkatannya. Hingga akhirnya video tersebut beredar luas di sejumlah media sosial.

“Rekaman video tersebut diviralkan oleh SL yang dipukul Kapolres. Dikirim ke grup TIK Polda Kaltara dan grup leting Bintara,” kata dia.

AKBP Syaiful Anwar diduga menganiaya anak buahnya dan terekam dalam sebuah rekaman CCTV di Polres Nunukan. Video pemukulan itu berdurasi sekitar 43 detik dan terlihat diambil pada Kamis, 21 Oktober lalu.

Kesal Gara-Gara Zoom Meeting Tak Muncul

Penganiayaan terjadi diduga lantaran Kapolres kesal terhadap kinerja anak buahnya. Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan dugaan sementara Kapolres Nunukan memukuli anggotanya karena kesal tidak menjalankan tugas dengan baik.

“Saudara SL bertugas di TIK Polres Nunukan tidak melaksanakan tugas dengan baik,” jelasnya.

Budi mengatakan, peristiwa bermula ketika Kapolres tengah mengikuti acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) melalui video conference dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.

Akan tetapi, di tengah-tengah acara dikabarkan terdapat gangguan teknis yang membuat Kapolres memanggil korban. Hanya saja yang bersangkutan tidak kunjung memberikan jawaban atau menemui Kapolres.

Hal tersebut yang kemudian diduga mengakibatkan Kapolres kesal dan tak terima terhadap Brigadir SL yang berujung pada tindakan penganiayaan.

“Saat gangguan jaringan zoom meeting (Brigadir SL) tidak ada. Ditelepon tidak diangkat. Jadi Kapolres kesal,” ujarnya.

Sebelumnya, AKBP Syaiful Anwar diduga menganiaya anak buahnya dan terekam dalam sebuah rekaman CCTV di Polres Nunukan. Video pemukulan itu berdurasi sekitar 43 detik dan terlihat diambil pada Kamis, 21 Oktober lalu.

Dalam video sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia, terlihat bintara yang menjadi korban itu sedang menggeser meja yang berada di tengah ruangan yang diduga terkait kegiatan bakti sosial angkatan.

Selang beberapa waktu kemudian, ada seorang perwira polisi yang menendang bagian perut korban beberapa kali hingga tersungkur.

Bintara itu kemudian terlihat seperti menahan kesakitan di bagian perutnya hingga terjatuh. Kemudian, Kapolres itu kembali menendang korban sekali lagi.

Aksi pemukulan itu menarik perhatian sejumlah anggota polisi yang ada di ruangan tersebut. Hingga akhirnya seorang wanita yang mengenakan pakaian serba pink menenangkan Kapolres. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: