EDITOR.ID, Jakarta,- Praktisi hukum Dr Urbanisasi memprotes tudingan yang dilontarkan Ketua Tim Kuasa Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, Bambang Widjoyanto yang ia nilai telah melecehkan lembaga terhormat Mahkamah Konstitusi (MK) usai mendaftarkan gugatannya.
“Ucapan saudara Bambang Widjojanto sangat tendensius, berbau fitnah dan telah melecehkan lembaga peradilan terhormat, Mahkamah Konstitusi,” ujar Urbanisasi dalam kritikan kerasnya di Jakarta, Sabtu (26/5/2019)
Pernyataan yang disoroti Urbanisasi adalah ketika Bambang Widjojanto menganggap lembaga Mahkamah Konstitusi jangan menjadi bagian dari rejim yang korup ini.
“Pernyataan BW yang meragukan independensi dan integritas MK ini berbahaya sekali. Dia (Bambang Widjojanto) mau membentuk persepsi dan menekan apabila MK nanti menolak gugatan kubu 02 maka lembaga ini korup dan bagian dari pemilu curang,” kata Urbanisasi.
Urbanisasi menyoroti pernyataan Bambang bahwa dia berharap MK bukan menjadi bagian dari rezim yang korup adalah sebuah framing opini yang sangat berbahaya.
Pernyataan tersebut sengaja dilontarkan untuk menekan psikologis para hakim di MK. “Ada semacam “ancaman” berbentuk opini yang tujuannya agar kredibilitas MK mengalami degradasi, ini sangat membahayakan,” kata Urban.
Urbanisasi mengatakan framing opini sejenis juga terus-menerus digaungkan kubu 02 sebelum pencoblosan 17 April.
Menurut Urbanisasi, framming ini seperti ucapan Tim Prabowo-Sandi yang mengatakan, ‘hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Prabowo-Sandi” sehingga hal tersebut membuat martabat KPU jatuh.
Urbanisasi melihat sejak awal kubu BPN Prabowo-Sandi terus membangun kampanye kecurangan untuk menggiring opini publik.
“Namun publik lebih cerdas dan tidak terpengaruh oleh pernyataan hoaks dan menyesatkan dari mereka, sehingga publik tidak menanggapi, saat ini mayoritas publik masih sangat mempercayai KPU bersikap profesional dan independen dan publik terus mendorong KPU jangan gentar menghadapi mereka,” kata Urbanisasi.
Publik, menurut Urbanisasi tidak begitu saja mudah percaya dengan pernyataan yang ditebar kubu 02 mengenai Pemilu curang.
Kenapa? “Karena sampai hari ini tidak ada satupun bukti material yang signifikan mampu diperlihatkan mereka ke masyarakat, yang ada hanya teriak-teriak menuduh tapi tidak punya bukti fakta, dimana TPS yang curang itu, ada berapa sebutkan lokasinya dan beberkan C-1 kecurangannya, barulah publik percaya,” kata Urban.