Forum Santri Riau menggelar deklarasi mendukung Jokowi (Sumber foto detikcom)
EDITOR.ID, Pekanbaru,- Kaum umat muslim di Riau, yang merupakan daerahnya Ustad Abdul Somad, mendeklarasikan dukungannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dua periode. Kalangan santri ini mengaku bergabung dalam Forum Santri Riau.
Gerakan serupa sebelumnya dilakukan oleh Jaringan Santri NTB yang juga menggelar aksi mendukung Jokowi.
Deklarasi Forum Santri Riau ini digelar di Purna MTQ, Jl Sudirman, Pekanbaru, Kamis (2/8/2018). Ratusan santri berkumpul di sana. Mereka juga membawa spanduk dalam deklarasi tersebut.
Tulisan spanduk yang mereka bawa di antaranya ‘Forum Santri Riau (FSR) mendukung Ir Joko Widodo 2 periode, menyerahkan pilihan Wapres kepada Ir Joko Widodo’.
Para santri ini berasal dari 10 pondok pesantren yang ada di Pekanbaru. Selain itu, juga diklaim sebagian santri lagi utusan dari berbagai kabupaten di Riau.
Menurut Ketua Panitia Forum Santri Riau, Rajainal Dalimunte, mengatakan pihaknya memberikan dukungan kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia kedua kalinya.
“Kita dari Forum Santri Riau hari ini mendeklarasikan untuk memberikan dukungan kepada Bapak Joko Widodo untuk dua periode,” kata Rajainal.
Sebelumnya Jaringan Santri Nusa Tenggara Barat (NTB) juga mendeklarasikan dukungan dua periode untuk Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia pada Pilpres 2019. Siapa pun yang akan menjadi cawapresnya tidak menjadi masalah.
Deklarasi dukungan untuk Jokowi oleh Jaringan Santri NTB ini digelar di Ponpes Darul Falah, Pagutan, Kota Mataram, Rabu (1/8/2018) malam. Deklarasi itu dihadiri oleh ratusan santri dan puluhan pengurus ponpes yang ada di NTB.
“Siapa pun yang menjadi cawapresnya, kami Jaringan Santri NTB mendukung Jokowi untuk melanjutkan dua periode,” ungkap Koordinator Jaringan Santri NTB Muhammad Mastur Aidi melalui keterangan tertulisnya.
Deklarasi santri NTB tersebut merupakan bentuk kesyukuran dan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Jokowi atas keberhasilan memimpin Indonesia, terlebih di kalangan umat Islam, khususnya santri.
Konsep integritas pemimpin dengan ulama bertujuan membangun masyarakat yang madani atau baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, sebagaimana tujuan negara didirikan.
“Kita tentu berharap pemimpin dapat menjalankan amanat ulama dalam program atau kebijakan, sehingga sinergi tersebut menjadi kekuatan utama terhadap keberlangsungan kehidupan bernegara dan berbangsa,” ujarnya.
Mastur Aidi mengungkapkan ada enam alasan Jaringan Santri NTB mendukung Jokowi dua periode di Pilpres 2019.
Pertama, santri, yang tercatat dalam sejarah ikut serta berjuang dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, adalah satu entitas penting yang tidak boleh dilupakan. Kedua, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden merupakan bentuk nyata pemimpin menghargai sejarah santri.
Kemudian yang ketiga, penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada para ulama besar Nusantara, salah satunya TGKH Zainuddin Abdul Majid, yang berasal dari Lombok, NTB.
Keempat, pembangunan ekonomi umat melalui pondok pesantren dan pendirian atau peresmian universitas-universitas Islam, baik nasional maupun internasional.
“Kelima, membela rakyat Palestina melalui kampanye aktif pada sidang/konferensi internasional, PBB. Terakhir, memperjuangkan penambahan kuota jemaah haji serta aktif silaturahmi membangun sinergi dengan ulama/kiai/tuan guru di berbagai pondok pesantren di Indonesia,” pungkasnya. (tim)