EDITOR.ID, Jakarta,- Sosok Prabowo Subianto yang berwibawa dan tegas diramal masih akan mampu menyihir publik Indonesia pada perhelatan pemilihan Presiden tiga tahun lagi alias di 2024 nanti. Buktinya Ketua Umum Partai Gerindra ini masih memimpin tingkat elektabilitas dari semua lembaga survey.
Terkini Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menggelar riset nama calon presiden (capres) pilihan publik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya, sosok Prabowo Subianto masih menjadi tokoh yang paling banyak dipilih publik.
Dari hasil survei terungkap 23,5 persen responden memilih nama Menteri Pertahanan di era Presiden Joko Widodo ini sebagai tokoh yang bakal dipilih apabila pilpres digelar saat ini. Selain nama Prabowo, ada juga Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada posisi setelahnya yang dipilih 15,5 persen responden.
“Per hari ini capres veteran pak Prabowo Subianto saat ini memiliki elektabilitas yang paling tinggi di angka 23,5 persen,” kata peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam paparannya yang disiarkan langsung melalui YouTube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Kamis (17/6/2021).
Selain dua nama tersebut, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi ketiga yang dipilih 13,8 persen responden dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 7,6 persen.
Selanjutnya ada nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (5,3 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen), Puan Maharani (2 persen), Erick Thohir (1,9 persen), Moeldoko (0,1 persen) dan responden yang memilih belum menjawab berjumlan 26,5 persen.
Meski begitu, Adjie menggarisbawahi, hingga saat ini belum ada satu pun tokoh yang masuk ke dalam kategori capres premium. Capres premium sendiri artinya, capres yang memiliki elektabilitas di atas 25 persen.
Perhitungan 25 persen itu berasal dari kemungkinan adanya 4 capres pada Pilpres 2024.
“Nah, dari empat capres, kalau kita simulasi 100 persen berarti minimal 25 persen. Jadi kita ambil threshold 25 persen selain memang pengalaman kita bahwa angka di atas 25 persen itu menunjukkan kandidat yang kuat,” jelasnya.
Oleh karena itu, LSI menganggap dari sembilan nama yang diajukan belum ada satupun capres yang posisi elektabilitasnya di atas 25 persen.
“Jadi semua nama masih di bawah 25 persen, yang paling mendekati hanya Prabowo Subianto 23,5 persen.”
Survei tersebut dilaksanakan pada 27 hingga 4 Juni 2021 dengan melibatkan 1.200 responden. Adapun survei dilakukan dengan multi stage random sampling dengan margin of error 2,9 persen.
Meski memperoleh elektabilitas tertinggi pada hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebesar 23,5 persen, namun angka tersebut lebih kecil ketimbang perolehan suara Prabowo pada Pemilihan Presiden 2019.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, pada saat Pilpres 2019, Prabowo memperoleh suara dukungan mencapai 44,5 persen. Dengan dibandingkan perolehan saat ini, Prabowo sudah kehilangan setengah suara dukungan.
“Dukungan Prabowo sudah merosot mencapai di atas 20 persen dibanding 2019,” kata Adjie dalam paparannya yang disiarkan langsung melalui YouTube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Kamis (17/6/2021). (tim)