EDITOR.ID, Jakarta,- Keluhuran hati, akhlak dan keimanan mencontoh suri tauladan Rasulullah SAW diperlihatkan para ulama Nahdlatul Ulama (NU). Meski mereka difitnah, dihina, dicaci maki dan bahkan Naudzu min Dzalik disamakan dengan binatang, namun tetap Tawadhu. Salah satunya adalah KH Ma’ruf Amin.
Kiai yang kini menjadi pemimpin bangsa (Kalifah) ini dihina dengan bahasa yang tak pantas oleh Habib Jafar Shodiq.
Dalam sebuah ceramah Ustaz Jafar Shodiq yang seharusnya mengajak umat berbuat kebaikan dan tidak menghina umat lain, justru mengajak dan menghasut jemaahnya menghina Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf yang kini menjadi Wakil Presiden dihina Jafar Shodiq dengan istilah babi dalam ceramahnya di depan ratusan jemaah pengajian.
Video ceramah yang isinya justru ujaran penghinaan itu tersebar viral di media sosial.
Lantas apa tanggapan pak Kiai?
Subhanallah. Sungguh luhur sekali budi pekerti dan akhlak pak Kiai Ma’ruf. Ia pun membalas penghinaan itu dengan rendah hati dan memaafkan Habib Jafar. Sungguh suatu sikap yang mirip Baginda Nabi Muhammad SAW yang pernah dihina dan didzalimi tapi tetap sabar dan Tawadhu.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Habib Jafar awalnya berbicara mengenai sebuah riwayat pada zaman Nabi Musa. Habib Jafar menuturkan ada seseorang yang belajar ilmu agama namun ilmu tersebut digunakan untuk mengejar urusan dunia.
Atas hal itu, menurut Habib Jafar, Allah SWT menjadikan orang tersebut menjadi babi. Habib Jafar mengatakan Nabi Musa kaget dengan hal itu dan berdoa kepada Allah agar mengembalikan babi tersebut menjadi manusia.
Barulah Habib Jafar menyinggung ustaz-ustaz bayaran di era sekarang. Dia juga bertanya kepada jemaah mengenai sosok Ma’ruf Amin.
“Maka kalau ada zaman ustaz-ustaz sekarang andai kata ada ustaz-ustaz bayaran, ada ustaz-ustaz target yang di zaman Nabi Muhammad SAW, hidup di zaman Nabi Musa AS sudah berubah menjadi seekor babi,” ujar Jafar.
“Berarti ustaz-ustaz bayaran apa? (Dijawab jemaah: babi). Apa? (babi). Apa? (babi). Saya tanya Maruf Amin babi bukan? (Dijawab jemaah: babi). Babi bukan? (babi),” kata Jafar disambut teriakan jemaah.
Menanggapi hal itu, Pak Kiai Ma’ruf yang pernah memimpin NU sebagai Ketua Dewan Syuro ini mengatakan ceramah Habib Jafar dilakukan sebelum Pilpres 2019. Ma’ruf menyebut pernyataan Habib Jafar kebablasan.