EDITOR.ID, Jakarta,- Para tokoh-tokoh tua di masa lalu dari mulai politisi hingga mantan militer berkumpul dan mendeklarasikan gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). Lantas apa agenda nyata mereka.
Terkait agenda gerakan, salah satu pentolan KAMI, Din Syamsuddin menyerukan pesan kepada massa yang menghadiri acara deklarasi agar bergerak dalam satu Komando. Artinya kapan KAMI bergerak? Tunggu komando dari tiga presidium penggerak KAMI.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah itu menyerukan agar para pendukung KAMI tidak melakukan gerakan sendiri-sendiri.
Ditegaskan bahwa deklarasi ini bukanlah akhir dari gerakan moral KAMI. Namun, baru sebuah awal gerakan KAMI.
?Maka mulai saat ini dari tempat bersejarah ini, KAMI bertekad memulai gerakan moral untuk perbaikan dan perubahan Indonesia ke arah Indonesia yang lebih baik,? ujar Din.
Din Syamduddin menyerukan agar gerakan menunggu komando dan pesan dari tiga Presidium KAMI. Yakni Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, dan Ketua Umum Komite Khittah NU 1926 Prof Rochmat Wahab.
?Dengan dukungan 150 deklarator, yang merupakan anggota Dewan Deklarator KAMI, kita (KAMI) akan mulai untuk bergerak,? kata mantan politisi ini
Sementara, saat KAMI mendeklarasikan diri, ada juga massa yang menggelar demonstrasi.
Massa aksi tandingan itu berlangsung di depan areal penyelenggaraan deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).
Puluhan massa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Milenial Indonesia (KAMI) tersebut menggelar aksi tepat di Jalan Proklamasi menuju Tugu Proklamasi.
Mereka menilai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia merupakan sebuah perkumpulan yang akan mengganggu pemerintahan Joko Widodo.
“Jangan tulari rakyat dengan virus kebencian pada pemerintah,” demikian tulisan yang ada di poster yang dibawa massa aksi tandingan. (tim)