EDITOR.ID, Malang,- Wakil Rektor 3 Universitas Brawijaya Malang Prof. Abdul Hakim mengakui bahwa tersangka teroris inisial IA yang ditangkap Densus 88 pada Senin, (23/5), adalah mahasiswa Universitas Brawijaya (UB).
Prof Abdul Hakim mengungkapkan IA adalah mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya Malang
“Yang bersangkutan angkatan 2019 dan sekarang telah semester 6,” ujar Abdul Hakim, Rabu (25/5/2022) sore.
Padahal, lanjut Abdul Hakim, IA tergolong mahasiswa yang cukup berprestasi. Indeks prestasi kumulatif (IPK) miliknya bahkan di atas 3.
Lebih jauh Hakim mengungkapkan pihak kampus sampai sekarang masih terus melakukan komunikasi.
“Kami prihatin dan menyayangkan atas terjadinya peristiwa tersebut. Bagaimanapun dia mahasiswa kami dan sedang menempuh belajar di UB,” ucapnya,
Menurut Hakim, upaya pihak kampus untuk menangkal penyebaran radikalisme sebenarnya sudah dilakukan sejak awal mahasiswa baru masuk perkuliahan.
Semua jurusan pasti memberikan bekal materi terkait dengan penangkalan radikalisme.
“Apa yang dilakukan UB terkait upaya pencegahan agar mahasiswanya tidak terlibat gerakan radikal, yakni setiap tahun ada program pembinaan mental dan kebangsaan,” ujarnya.
Hakim juga menerangkan ada sembilan program mahasiswa yang harus dijalani ketika masuk perkuliahan. Salah satunya merupakan upaya pencegahan radikalisme. “Mahasiswa UB dan karyawan total ada 60 ribu lebih, jadi tidak mungkin memonitor satu per satu,” ucapnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya mahasiswa berinisial IA ditangkap Densus 88 di Kota Malang pada Senin (23/5/2022)
Pemuda berusia 22 tahun tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana terorisme lantaran memiliki peran dalam proses pengumpulan dana membantu kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.
Ketua RW 6 Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang bernama Maki mengungkapkan saat menjadi saksi Densus 88 menggeledah barang milik tersangka ditemukan banyak benda-benda aneh.
“Banyak benda-benda seperti bendera, senjata, busur, dan buku-buku arab tanpa harakat. Ada juga laptop serta flashdisk,” beber Maki.
“Belum jelas, cuma sepintas kayak Universitas Brawijaya, ya. Namun, belum jelas karena melihat sepintas di dalam kamar, tetapi yang pasti itu indekos mahasiswa,” tambahnya.
Dari penelusuran, identitas tersangka teroris tersebut IA ialah Ilham Alfarizi yang sekarang menempuh kuliah di jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB Malang.
Dia merupakan warga Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Tersangka diduga aktif dalam pembuatan jurnal ilmiah selama menjadi mahasiswa. (tim)