EDITOR.ID, Jakarta,- Keganasan virus Corona menyusup tubuh kita, tidak bisa dianggap enteng. Ini ada kejadian, seorang Pilot Wanita Pertama di Indonesia meninggal dunia. Padahal sebelumnya ia sehat, dan tak pernah mengeluh sakit. Bahkan ia sempat divonis negatif Covid-19.
Ia orang tanpa gejala namun belakangan hasil PCR kedua menyebut ia positif terinfeksi Covid-19.
Kapten Pnb Indah Yuliani meninggal dunia usai dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala. Indah meninggal setelah sempat dirawat selama dua hari di ruang ICU Rumah Sakit Mintohardjo.
Kapten pilot yang akrab disapa Cipluk itu mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 11 September 2020 pukul 21.50 WIB. Jenazah disemayamkan di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Kapten Cipluk sempat menjalani dua kali tes PCR. Hal itu sebagai syarat sebelum dirinya melakukan penerbangan. Pada tes PCR yang pertama, Kapten Cipluk dinyatakan negatif Covid-19.
Namun, karena suhu badannya yang melonjak hingga 38,9 derajat, Kapten Cipluk dinyatakan positif Covid-19 pada tes PCR kedua.
Menurut keterangannya sebelum menutup usia, ia menyebut dirinya tak memiliki gejala Covid-19 sama sekali atau OTG. Kapten Cipluk sempat menitip pesan kepada rekan-rekannya. Berikut pesannya :
Pesan itu disampaikan dirinya dua hari sebelum meninggal dunia. Dan pesan tersebut menyebar berantai di Whatsapp Kapten Mafella, setidaknya ada lima pesan yang dititipkan melalui Kapten Mafella.
Pesan pertama , Kapten Indah Yuliani meminta agar rekan-rekannya untuk tetap mewaspadai dan jangan meremehkan Covid-19. “Jadi untuk teman-teman, jangan pernah bilang kita baik-baik aja.
Hikmahnya buat gua, Allah masih sayang gua, masih dikasih kesempatan bertahan sampai kemarin malam ventilator baru lepas,” tulis Cipluk .
Selanjutnya, Cipluk juga mengatakan bahwa tes PCR bukanlah penjamin diri seseorang itu aman dari Covid-19.
Itu karena Cipluk menyebut bahwa dirinya sempat dua kali menjalani tes PCR.
Pada kesempatan pertama , Cipluk dinyatakan negatif, tapi kesempatan kedua, Cipluk dinyatakan positif Covid-19.
Saat itu, suhu tubuh Cipluk menyentuh 38,9 derajat dan membuatnya gagal terbang. “Rtest (PCR) tidak menjamin aman temen-temen, maaf kalau kemarin gua nggak bisa cerita.
Karena memang kondisi kritis gua baru aja lewat,” sambungnya.
Cipluk juga mengingatkan bahwa Covid-19 sangatlah luar biasa berbahaya.
“Penyakit ini luar biasa, dahsyat banget, Ita,” sambungnya.
Bahkan menyebabkan Cipluk harus menginap di ruangan ICU selama dua hari.